Mukomuko (Antara) - Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, akan mencoret peserta pelatihan keterampilan malas atau jarang masuk kelas untuk mengikuti pelajaran.

"Kalau tujuannya mengikuti pelatihan cuma ingin mengambil uang saku, untuk apa melatih orang seperti itu," kata Kepala BLK Kabupaten Mukomuko Tarsudi di Mukomuko, Sabtu.

BLK Kabupaten Mukomuko selama 30 hari ke depan menggelar pelatihan keterampilan kepada 112 orang agar mereka dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri.

Peserta tersebut berasal dari latar pendidikan beragam, mulai lulusan mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas dengan bidang mebel, las listrik, bengkel sepeda motor, dan komputer.

Setiap bidang ini diikuti 32 orang atau sebanyak 16 orang per kelas dari dua kelas setiap bidangnya.

"Kecuali pelatihan keterampilan di bidang komputer hanya ada satu kelas," kata Tarsudi.

Ia mengatakan BLK sering kali menerima pendaftar yang malas, dan hanya bertujuan mengambil uang saku usai mengikuti pelatihan.

Pihaknya tidak pernah melarang warga yang akan mengikuti pelatihan keterampilan kerja tetapi dengan syarat mereka harus masuk setiap hari, kalaupun tidak masuk harus ada izin.

"Padahal keterampilan ini sangat bermanfaat. Datanglah dan belajar," ujarnya.

Selain itu, katanya, saat ini peserta yang mengikuti pelatihan keterampilan itu sudah penuh, jadi tidak bisa lagi menambah orang.

Radius, warga Desa Tanah Rekah mempertanyakan alasan BLK menolaknya mendaftar menjadi peserta pelatihan keterampilan.

Padahal, menurutnya, orang yang mengikuti pelatihan dalam satu kelas itu tidak sampai sebanyak 16 peserta, seharusnya mereka masih menambah jumlah murid baru. ***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015