Rejanglebong (Antara) - Pemadam Bahaya Kebakaran (PBK) Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, mengalami kesulitan menanggulangi kebakaran di daerah itu karena minimnya pendukung operasional.

Menurut Kepala Unit Pelaksana Tekhnis Dinas PBK pada badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Rejanglebong Romi Kusmardiono, Senin, mengatakan saat ini kendaraan pemadam kebakaran yang dimiliki daerah itu tujuh unit. Dari jumlah itu yang dalam kondisi baik tinggal satu unit.

"Saat ini yang masih dalam kondisi baik tinggal satu unit, sedangkan enam unit lainnya masih berfungsi tapi sering rusak. Contohnya dua unit yang dipakai dalam memadamkan kebakaran pada tanggal 18 Oktober saat ini mengalami kerusakan dan harus masuk bengkel," katanya.

Ketujuh kendaraan PBK yang dimiliki daerah itu, empat unit ditempatkan di dalam Kota Curup, kemudian tiga unit lainnya berada di beberapa kecamatan antara lain Kecamatan Bermani Ulu, kemudian satu unit di Kecamatan Padang Ulak Tanding dan satu unit di Kecamatan Kota Padang.

Dari tujuh unit kendaraan PBKT itu yang masih baik satu unit yang berada di dalam kota dan disiagakan guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya bahaya kebakaran di wilayah perkotaan.

Sejauh ini peristiwa kebakaran yang terjadi di Rejanglebong kata dia, hingga pertengahan Oktober lebih dari 50 lokasi baik yang menimpa perumahan warga maupun hutan, perkebunan dan lahan kosong.

Minimnya kendaraan PBK ini membuat proses pemadaman bahaya kebakaran yang terjadi belakangan ini berjalan lambat dan sering dikeluhkan masyarakat karena petugas tidak bisa memadamkan api dengan cepat karena peralatannya tidak berfungsi saat ada kebakaran.

Sementara itu, Suhardin anggota DPRD Rejanglebong dari Fraksi Hanura mengatakan seharusnya PBK setempat segera mengajukan anggaran untuk kebutuhan peremajaan sejumlah peralatan yang rusak dan bukan mengajukan pembelian armada pemadam kebakaran atau damkar baru.

"Kendaraan damkar yang ada ini kami nilai masih layak beroperasi dan hanya butuh penggantian beberapa peralatan penting seperti mesin semprot atau mesin sedot atau beberapa spartpart lain bukan dengan meminta pengadaan damkar baru," katanya. ***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015