Bupati Mukomuko Sapuan meminta bantuan Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk mengatasi buaya yang menyerang seorang warga Desa Tanah Harapan hingga meninggal dunia di Sungai Selagan.
 
"Kita sampaikan kembali ke Pak Gubernur karena BKSDA di bawah gubernur sehingga harapan kami ke Pak Gubernur bisa mencari jalan keluarnya," kata dia di Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Rabu.
 
Bupati Sapuan mendatangi rumah keluarga Ide Suprianto (27), warga Desa Tanah Harapan, Kecamatan Kota Mukomuko yang meninggal dunia karena diserang buaya muara saat mencari lokan atau kerang di Sungai Selagan.
 
Ia meminta bantuan pemerintah provinsi mengatasi serangan buaya karena Sungai Selagan menjadi tempat mata pencaharian warga empat desa mencari ikan dan lokan.

Ia menyebutkan empat desa tersebut, Tanah Rekah, Tanah Harapan, Pondok Kopi, dan Pondok Batu.
 
"Warga di empat desa ini hidup masyarakatnya sebesar 40 persen di sektor sungai," ujarnya.
 
Oleh karena itu, pihaknya bersurat kembali ke BKSDA dan Gubernur Bengkulu terkait dengan upaya mengatasi banyak buaya di Sungai Selagan.
 
Berdasarkan cerita dari warga setempat, katanya, buaya di sungai tersebut mencapai puluhan ekor.
 
Sebelum warga meninggal dunia diserang buaya, korban ini mencari lokan bersama rombongan berjumlah sembilan orang.
 
Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko Ahmad Hidayat Syah mengatakan korban bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
 
"Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan," katanya.
 
Ia mengatakan korban bersama enam rekannya mencari lokan di Sungai Selagan. Korban sempat hilang selama dua jam di sungai tersebut. Setelah itu rekan korban bersama dengan warga lainnya menemukan korban di pinggir sungai tersebut.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024