Bengkulu (ANTARA) - Sejumlah nelayan tradisional di kawasan Pantai Malabero, Kota Bengkulu, mengaku telah menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Salah satu nelayan, Dian Kurniawan, yang ditemui di Bengkulu, Rabu, mengaku telah ikut BPJS Kesehatan sejak tiga tahun lalu, dan telah menikmati layanannya ketika dia atau anggota keluarganya sakit.

"Waktu istri saya melahirkan, saya menggunakan BPJS sehingga saya tidak pusing memikirkan biaya lagi," kata Dian.

Dian adalah salah satu nelayan miskin yang mendapat bantuan dari pemerintah untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Peserta BPJS Kesehatan adalah setiap orang, termasuk warga asing yang bekerja paling singkat enam bulan di Indonesia, dan telah membayar iuran.

Sementara untuk fakir miskin dan masyarakat tidak mampu, masuk dalam kategori Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan.

Sedangkan Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI/Polri, pejabat negara, pegawai pemerintah nonpegawai negeri dan pegawai swasta masuk sebagai bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan.

Dian mengatakan, belum semua nelayan di lingkungannya menjadi peserta BPJS Kesehatan karena beberapa alasan antara lain tidak memiliki uang lebih untuk membayar iuran atau tidak mendapat informasi tentang itu.

Dia memperkirakan nelayan di Pantai Malabero yang menjadi peserta BPJS Kesehatan sekitar 40 persen.

"Banyak nelayan yang sibuk melaut dan tidak pernah bergaul di luar sehingga tidak mengerti apa itu BPJS," kata Dian lagi.

Padahal masyarakat miskin yang tergolong Penerima Bantuan Iuran ditanggung kesehatannya oleh pemerintah, sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak memeriksa kesehatannya.

Sementara nelayan lainnya, Zainal Abidin justru mengaku belum mengetahui program BPJS Kesehatan sehingga dia belum menjadi peserta.

"Saya tahunya justru GPS (alat penunjuk arah) saat melaut," katanya.

BPJS sendiri berlaku sejak Januari 2014 yang merupakan salah satu program Jaminan Kesehatan Nasional. ***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015