Sebanyak 52 truk komersial tiba pertama kalinya di kota Rafah, Gaza selatan melalui Perlintasan Kerem Shalom pada Selasa sejak militer Israel mengambil alih perbatasan Rafah dengan Mesir di sisi Palestina pada 7 Mei lalu, menurut sumber keamanan Palestina kepada Anadolu.

Sumber tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan truk-truk tersebut yang berisi barang-barang untuk sektor swasta, memasuki Israel melalui Perlintasan Kerem Shalom untuk pertama kalinya sejak operasi militer dimulai di Rafah.

Mereka mengatakan truk-truk yang melewati Kerem Shalom di tenggara wilayah kantung tersebut, melintasi garis perbatasan yang memisahkan Jalur Gaza dan Mesir dan mencapai lingkungan Tel al-Sultan di sebelah barat Rafah.

Perlu diketahui bahwa truk-truk tersebut tidak membawa barang bantuan kemanusiaan, melainkan barang-barang milik pedagang Palestina di Jalur Gaza, tambah mereka.

Pekan lalu, tentara Israel menginvasi Rafah dan menguasai perbatasan Rafah di sisi Palestina, sebuah rute vital untuk masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, yang berada dalam blokade Israel yang melumpuhkan sejak Oktober lalu, membuat seluruh populasi di wilayah itu berada di ambang kelaparan.

Hampir 35.180 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 79.000 lainnya terluka dalam serangan brutal Israel di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas yang menewaskan hampir 1.200 orang.

Hamas menuntut diakhirinya serangan militer Israel di Jalur Gaza sebagai imbalan atas pertukaran sandera dengan Tel Aviv.

Lebih dari tujuh bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Keputusan sementara pada Januari mengatakan “masuk akal” bahwa Tel Aviv melakukan genosida di Gaza, dan memerintahkan mereka untuk menghentikan tindakan tersebut serta menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di daerah kantong tersebut.

Sumber: Anadolu

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024