Bengkulu (Antara) - Pemerintah Kota Bengkulu memaksimalkan peran pos pelayanan terpadu (posyandu) untuk menekan angka kematian ibu dan anak.

Menurut Wakil Wali Kota Bengkulu Patriana Sosialinda di Bengkulu, Selasa, posyandu efektif menjangkau warga perempuan atau kaum ibu.

"Kader posyandu punya peran memberikan pendidikan untuk ibu-ibu terkait kesehatan," kata dia.

Kata wakil wali kota, penyebab angka kematian ibu di Kota Bengkulu beragam, namun penyebab tertinggi adalah karena kesalahan nutrisi dan faktor kesehatan.

"Jadi bukan kemiskinan atau strata pendidikan yang menyebabkan angka kematian," kata dia.

Tetapi lebih pada pola hidup dan pola makan ibu yang menjadi penyebab kematian. Cara berpikir ibu tentang hal tersebut kata Patriana, yang harus diubah.

"Mereka melalaikan pola makan, nutrisi yang kurang, dan kurang menjaga kesehatan. Kita harus memberikan sosialisasi untuk itu," ucapnya.

Dengan intensitas sosialisasi melalui kader posyandu, diharapkan angka kematian ibu bisa ditekan. Sosialisasi juga ditujukan untuk mengurangi tingkat angka perkawinan di usia dini.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Herwan Antoni menambahkan, angka kematian ibu di Bengkulu masih sangat kecil jika dibandingkan dengan angka kematian nasional.

"Jika dibandingkan dengan angka kelahiran, juga masih kecil," kata dia.

Hanya saja jika dibandingkan dengan temuan kasus pada 2014, angka kematian ibu pada 2015 didata meningkat.

"Kalau 2014 ada sembilan kasus kematian. Pada 2015 meningkat menjadi 14 kasus," ujarnya.***4***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015