"Berdasarkan data beberapa penyakit yang mematikan itu sebenarnya bisa dicegah, dan kami rencananya membangun posyandu di setiap RT atau satu RT satu posyandu," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu, Selasa.
Dengan adanya posyandu di setiap RT tersebut, masyarakat langsung mendapatkan pelayanan kesehatan dengan cepat dan mudah.
Selain itu, Pemkot Bengkulu juga terus berupaya meningkatkan pelayanan puskesmas dan posyandu di wilayah tersebut guna membantu masyarakat mencegah sejumlah penyakit.
"Rapat koordinasi ini sebagai langkah untuk mengaktifkan kembali posyandu yang sudah mati suri. Seperti namanya, puskesmas dan posyandu ini menjadi pusat kesehatan masyarakat, jadi perannya mencegah supaya masyarakat di sekitar tidak sakit," ujar dia.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Bengkulu Arif Gunadi menerangkan bahwa saat ini pemerintah terus mendorong pelayanan puskesmas dan posyandu menjadi semakin baik, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
"Posyandu yang sekarang sudah berbeda dengan zaman dahulu, layanannya bukan hanya untuk ibu dan anak saja, tetapi bisa juga untuk masyarakat dari berbagai kalangan, sehingga yang sakitnya ringan bisa berobat di posyandu, tidak mesti ke puskesmas lagi," sebut dia.
Untuk itu, Pemkot Bengkulu menginventarisasi apa saja yang menjadi kebutuhan posyandu dan puskesmas di wilayah tersebut, seperti insentif para kader, sarana prasarana, dan kebutuhan lainnya guna menunjang kegiatan posyandu tersebut.
Sementara itu, Dinkes Kota Bengkulu menyiapkan 20 puskesmas di wilayah tersebut untuk menjadi badan layanan umum daerah pusat kesehatan masyarakat (BLUD).
Joni menerangkan bahwa dengan dijadikan BLUD, puskesmas di wilayah tersebut dapat lebih leluasa dalam melakukan tindakan, termasuk pengelolaan anggaran.
"Untuk puskesmas yang kita rencanakan menjadi BLUD tahun ini, saat ini seluruh puskesmas di Kota Bengkulu terus melengkapi berkas-berkas pendukung," kata dia.
Dengan berubahnya status menjadi BLUD, puskesmas dapat menyikapi suatu kejadian secara penuh dan lebih fleksibel dalam bertindak jika dibandingkan dengan sebelumnya.
"Artinya, dalam segi sarana prasarana akan di lakukan peningkatan, sehingga BLUD bisa hampir sama dengan rumah sakit skalanya, selain itu juga tenaga kesehatan akan di tambah," sebutnya.