Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Widodo, mengingatkan kepada semua pihak di daerah ini agar menghindari politisasi agama menjelang Pilkada 2024. Widodo mengingatkan bahwa politisasi agama dapat memecah belah umat beragama dan menciptakan ketegangan yang tidak diinginkan.

Widodo di Mukomuko, Minggu, juga menekankan pentingnya menjaga netralitas tempat ibadah.

"Rumah ibadah bukan tempat kampanye! Menggunakan tempat suci untuk kepentingan politik bisa merusak kerukunan antarumat beragama," kata dia.

Menurut dia, ada kecenderungan beberapa pihak atau politisi yang menggunakan agama sebagai tameng untuk kepentingan politik mereka. "Ini hanya kepentingan politik semata yang dibungkus dengan agama. Jangan sampai kita terperdaya," katanya.

ASN Agar Netral

Widodo memberikan instruksi kepada aparatur sipil negara (ASN) di bawah stuan kerjanya terutama rekan-rekan kantor urusan agama (KUA), dan madrasah di lingkungan Kemenag Mukomuko agar tetap netral.

"Sebagai ASN, kita harus menjadi penengah dan tidak boleh ikut dalam politik praktis, apalagi mengkampanyekan salah satu kandidat," katanya.

Rumah Ibadah Netral

Dalam upaya mencegah penggunaan rumah ibadah sebagai tempat kampanye, petugas KUA yang tersebar di 15 kecamatan dan para dai dilibatkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan pengurus masjid.

"Kami sudah bergerak cepat, dan ini akan terus dilakukan hingga Pilkada 2024 selesai," ungkapnya.

Di akhir pernyataannya, Widodo berpesan kepada seluruh masyarakat Mukomuko untuk menggunakan hak pilih sesuai hati nurani. "Pilihlah dengan bijak dan jangan biarkan agama dipolitisasi," kata dia.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024