Bengkulu (Antara) - Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Ikhsan Fajri melantik lima anggota legislatif baru, menggantikan anggota dewan yang mengundurkan diri karena maju sebagai peserta pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di daerah itu.

"Lima orang dilantik hari ini dan pengganti seorang anggota lainnya menyusul karena masih diproses," kata Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Ikhsan Fajri usai memimpin sidang paripurna pelantikan anggota DPRD di Bengkulu, Senin.

Lima anggota pergantian antarwaktu (PAW) sisa masa bakti 2014-2019 yakni Raharjo Sudiro dari Fraksi Golkar menggantikan Yenita Fitriani yang mengundurkan diri karena maju sebagai calon bupati Kaur.

Berikutnya, Mega Sulastri juga dari Fraksi Golkar menggantikan Salehan yang mengundurkan diri karena maju sebagai calon bupati Seluma. Selanjutnya Slamet Riyadi dari Fraksi PAN menggantikan Yurman Hamedi yang maju sebagai calon bupati Bengkulu Utara.

Adapun Faisal Toha dari Fraksi Demokrat dilantik menggantikan Firdaus Djaelani yang mengundurkan diri untuk maju sebagai calon bupati Kepahiang.

Sedangkan anggota DPRD Susilawati dari Fraksi PDIP menggantikan Mujiono yang maju sebagai calon wakil gubernur Bengkulu.

Sementara pengganti Gustianto dari PKPI yang mengundurkan diri karena maju sebagai calon wakil bupati Seluma, belum ditentukan sebab usulan partai masih dikaji oleh Sekretariat DPRD bersama KPU.

"Kami berharap mereka melanjutkan kinerja anggota DPRD yang digantikannya sehingga aspirasi masyarakat dari daerah pemilihan masing-masing bisa tersalurkan," katanya.

Dengan penggantian tersebut kata dia, jumlah anggota DPRD Provinsi Bengkulu kembali lengkap menjadi 45 orang.

Ikhsan menambahkan bahwa saat ini anggota DPRD Provinsi Bengkulu mulai memasuki masa sidang pertama tahun 2016 dengan sejumlah agenda penting, termasuk membahas beberapa rancangan peraturan daerah (Raperda).

Susilawati dari daerah pemilihan Kabupaten Mukomuko mengatakan bahwa aspirasi masyarakat setempat yang akan diperjuangkan di tingkat provinsi antara lain pembangunan jalan provinsi dan irigasi persawahan.

"Masyarakat juga mengeluhkan harga karet dan sawit yang terus anjlok dan harga jual petani kita juga selalu lebih rendah dari harga di provinsi tetangga," katanya. ***2***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016