Bengkulu (Antara) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Amin Kurnia mengatakan bahwa kebersihan lingkungan menjadi kunci pemberantasan penyakit demam berdarah yang diakibatkan virus dengue (DBD) yang terus memakan korban jiwa.

Tidak ada cara lain selain membersihkan lingkungan sehingga nyamuk pembawa virus itu tidak berkembangbiak dan mewabah, kata Amin di Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan bahwa dakam kurun waktu Desember 2015 hingga Januari 2016 sebanyak 11 orang warga Bengkulu meninggal dunia akibat terserang DBD.

Sementara jumlah kasus DBD yang disebabkan nyamuk aedes aegypti itu pada 2015 meningkat dua kali lipat dari jumlah kasus pada 2014.

Kurun waktu Januari hingga Desember 2015 tercatat sebanyak 872 kasus dengan kasus kematian 13 orang. Sedangkan pada 2014 hanya 464 kasus dengan korban meninggal dengan angka yang sama yakni sebanyak 13 orang.

Menurut Amin, upaya pengasapan di sekitar permukiman warga menurut dia tidak menjadi solusi untuk mengatasi penyebaran virus tersebut.

Sebab pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa dan biasanya dilakukan setelah ada korban,ujarnya.

Amin mengatakan bahwa tingginya kasus DBD pada 2015 membuat pihaknya akan menyurati bupati dan wali kota untuk memperhatikan penanggulangan penyakit tersebut di wilayah masing-masing.

Ia mengatakan kasus DBD terbanyak terjadi di Kota Bengkulu dengan 355 kasus pada 2015 dan 215 kasus pada 2014, menyusul Rejanglebong dengan 198 kasus pada 2015 dan sebanyak 77 kasus pada 2014.

Surat edaran yang disampaikan ke bupati dan wali kota yang ditandatangani Penjabat Gubernur Bengkulu itu antara lain berisi imbauan untuk menghidupkan kembali program kelompok kerja operasional DBD.

Perlu juga meningkatkan gerakan satu rumah satu pemantau jentik, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, katanya.

Amin juga menyampaikan bentuk pertolongan pertama bagi terduga penderita DBD yakni memberikan obat penurun panas dan banyak meminum air mineral. ***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016