Ia menyebutkan pengidap penyakit diabetes tidak hanya disebabkan karena keturunan, tetapi juga akibat tidak mengatur pola makan yang sehat.
Seperti mengkonsumsi minuman bersoda, minuman yang mengandung gula kekinian, makanan yang mengandung bahan pengawet, pemanis buatan makanan cepat saji, dan lainnya.
Oleh karena itu, dirinya meminta masyarakat mengkonsumsi nasi merah, kentang, jagung, ikan, ayam tanpa lemak, kacang-kacangan dan sayuran serta rajin berolahraga guna terhindar dari penyakit gula darah.
Kemudian, Dinkes Kota Bengkulu juga gencar memberikan edukasi mengenai pola makan yang sehat dan mempromosikan gaya hidup sehat melalui peran aktif kader Posyandu.
Hal tersebut dilakukan sebab kasus diabetes melitus atau kencing manis atau gula darah di Kota Bengkulu didominasi oleh kalangan usia produktif.
"Kasus diabetes paling tinggi didominasi usia produktif karena senang makan, serta memiliki uang dan mengkonsumsi makanan cepat saji," ujar dia.
Untuk masyarakat yang memiliki riwayat Diabetes Melitus agar terus melakukan kontrol rutin di puskesmas guna memastikan efektivitas penggunaan obat-obatan yang diberikan.
Kontrol tersebut dilakukan guna membantu menghindari risiko komplikasi serta memastikan bahwa pengobatan yang diberikan berjalan dengan optimal.
Sementara itu, sejak Januari hingga Desember 2023 Dinkes Kota Bengkulu mencatat sebanyak 3.746 orang di wilayah tersebut mengidap penyakit diabetes.
"Kami telah melakukan skrining di setiap Puskesmas serta berkolaborasi dengan BPJS Kesehatan untuk mengetahui jumlah kasus dan tindakan medis yang perlu diambil," terang Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bengkulu Sri Martiana.