Mukomuko (Antara) - Produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit milik petani di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak bulan Desember 2015 sampai saat ini turun drastis sekitar 50 persen.

"Saat ini musim buah sawit `Trek` (sedikit berbuah). Produksi buah sawit petani di Desa Pulai Payung ini turun drastis sekitar 50 persen," kata petani kebun kelapa sawit dari Desa Pulai Payung, Beni, di Mukomuko, Sabtu.

Ia mengatakan, petani yang menggunakan bibit sawit asalan di wilayah itu yang biasanya mendapatkan hasil panen sawit sebanyak 800 kilogram per hektare, kini cuma dapat 400 kilogram per hektare.

Dia yang memiliki lahan perkebunan kelapa sawit seluas empat hektare yang biasa dapat 4 ton, kini hanya setengahnya dan paling banyak 3 ton.

Kenaikan harga TBS kelapa sawit di tingkat pabrik di daerah itu, menurutnya, tidak begitu berpengaruh terhadap pendapatan petani di wilayah itu karena hasil panen sawit tidak sebanyak dulu.

"Harga sawit di pabrik PT Daria Darma Pratama (DDP) naik sebesar Rp1.200 per kilogram," ujarnya.

Kabid Perkebunan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko Wahyu Hidayat, melalui Kasi Budi Daya Perkebunan Sudianto menyebutkan harga sawit pada tingkat pabrik di daerah ini dalam sepekan terakhir mulai berangsur naik dari sebesar Rp1.095-Rp1.185 per kilogram menjadi Rp1.125-Rp1.215/kilogram.

"Kami rutin memantau perkembangan harga sawit di enam pabrik di daerah ini. dalam pekan ini harga sawit mulai berangsur naik," ujarnya.

data harga sawit terbaru terhitung tanggal 22 Januari 2015, di pabrik PT SSJA sebesar Rp1.125 per kg, PT KSM sebesar Rp1.150 per kg, PT MMIL Rp1.200 per kg, PT AMK 1.215 per kg. ***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016