Rejanglebong (Antara) - SMP Negeri-1 Kecamatan Curup, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu menjadi juara pertama sekolah aman bencana tingkat provinsi setempat.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rejanglebong Syafrida, Jumat, menjelaskan terpilihnya SMPN-1 Curup menjadi kebanggaan daerah itu karena berhasil mengangkat nama baik Rejanglebong.
"Penilaian sekolah aman bencana ini dilakukan pada tahun 2015 lalu, dan pengumuman hasil pemenangnya dilakukan tahun 2016 ini," katanya.
Penilaian sekolah aman bencana itu sendiri kata dia, baru pertama kali dilakukan BPBD Provinsi Bengkulu, dan dilakukan oleh tim dari Pemprov Bengkulu yang bersifat independen, sedangkan pihaknya hanya sebagai pendamping.
Tim yang melakukan penilaian ini berasal dari tim gabungan seperti dari Forum Pengurangan Resiko Bencana Provinsi Bengkulu yang terdiri dari berbagai unsur seperti PMI, dinas kesehatan dan lainnya.
Adapun bobot penilaiannya antara lain, lokasi, struktur bangunan, kebijakan sekolah, perencanaan persiapan, peningkatan kelas yang aman, dukungan sarana dan prasarana serta mobilisasi sumber daya.
Pada penilaian sekolah aman bencana itu sendiri BPBP Rejanglebong tambah dia, mengusulkan beberapa sekolah mulai dari jenjang SD hingga SMA.
Namun yang berhasil meraih juara hanya SMPN 1 Curup, kendati demikian prestasi yang diraih SMPN 1 Curup ini cukup membanggakan karena pertama kali dikirim langsung mendapat juara.
Sedangkan Wakil Kepala SMPN 1 Curup Tamzil mengatakan, sebelum dilaksanakannya penilaian sekolah aman bencana 2016, pihaknya sejak beberapa tahun belakangan mulai menyosialisasikan penanggulangan dan siaga bencana kepada para siswa di sekolah itu.
Sosialiasasi penanggulangan dan siaga bencana ini dilakukan pihak SPMN 1 Curup setiap kali pelaksanaan upacara bendera maupun saat ceramah agama pada hari Jumat.
Sosialisasi yang diberikan meliputi semua kemungkinan bencana yang terjadi mulai dari gempa bumi hingga gunung meletus. Para sisiwa diajarkan untuk tidak panik dan langkah apa yang dilakukan bila suatu saat terjadi bencana.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rejanglebong Syafrida, Jumat, menjelaskan terpilihnya SMPN-1 Curup menjadi kebanggaan daerah itu karena berhasil mengangkat nama baik Rejanglebong.
"Penilaian sekolah aman bencana ini dilakukan pada tahun 2015 lalu, dan pengumuman hasil pemenangnya dilakukan tahun 2016 ini," katanya.
Penilaian sekolah aman bencana itu sendiri kata dia, baru pertama kali dilakukan BPBD Provinsi Bengkulu, dan dilakukan oleh tim dari Pemprov Bengkulu yang bersifat independen, sedangkan pihaknya hanya sebagai pendamping.
Tim yang melakukan penilaian ini berasal dari tim gabungan seperti dari Forum Pengurangan Resiko Bencana Provinsi Bengkulu yang terdiri dari berbagai unsur seperti PMI, dinas kesehatan dan lainnya.
Adapun bobot penilaiannya antara lain, lokasi, struktur bangunan, kebijakan sekolah, perencanaan persiapan, peningkatan kelas yang aman, dukungan sarana dan prasarana serta mobilisasi sumber daya.
Pada penilaian sekolah aman bencana itu sendiri BPBP Rejanglebong tambah dia, mengusulkan beberapa sekolah mulai dari jenjang SD hingga SMA.
Namun yang berhasil meraih juara hanya SMPN 1 Curup, kendati demikian prestasi yang diraih SMPN 1 Curup ini cukup membanggakan karena pertama kali dikirim langsung mendapat juara.
Sedangkan Wakil Kepala SMPN 1 Curup Tamzil mengatakan, sebelum dilaksanakannya penilaian sekolah aman bencana 2016, pihaknya sejak beberapa tahun belakangan mulai menyosialisasikan penanggulangan dan siaga bencana kepada para siswa di sekolah itu.
Sosialiasasi penanggulangan dan siaga bencana ini dilakukan pihak SPMN 1 Curup setiap kali pelaksanaan upacara bendera maupun saat ceramah agama pada hari Jumat.
Sosialisasi yang diberikan meliputi semua kemungkinan bencana yang terjadi mulai dari gempa bumi hingga gunung meletus. Para sisiwa diajarkan untuk tidak panik dan langkah apa yang dilakukan bila suatu saat terjadi bencana.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016