Bengkulu (Antara) - Partai politik pengusung pasangan Gubernur Bengkulu terpilih periode 2016-2021 meminta agar pemimpin baru itu memberikan perhatian lebih kepada daerah tertinggal, seperti di Kabupaten Seluma.

Wakil Ketua DPW PKB Provinsi Bengkulu, Suroto di Bengkulu, Kamis, mengatakan, pasangan Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti dan Rohidin Mersyah hendaknya memberikan perhatian lebih bahkan dimulai dari 100 hari kepemimpinannya.

"Jangan ada yang ditutup-tutupi, kalau tertinggal katakan tertinggal. Jangan malu, dan mulai pembangunan," kata dia.

Seperti di Kabupaten Seluma yang membutuhkan pembangunan infrastruktur lebih besar jika dibandingkan kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu. Di daerah itu masih banyak jalan yang masih sulit diakses.

"Bukan jalan tanah atau koral, tetapi jalan ke desa-desa di Kabupaten Seluma bahkan terhadang batu-batu besar yang menyulitkan kendaraan melewati jalur tersebut," katanya.

Hal itu diyakini membuat jalur distribusi masyarakat baik hasil produksi maupun barang kebutuhan konsumsi menjadi lebih sulit.

"Perlu percepatan, kalau kita terbuka dan langsung melaporkan ke pusat, akan ada percepatan pembangunan," ucapnya.

Jika kondisi jalan di Kabupaten Seluma masih belum ada perbaikan maka berakibat pada harga produksi pertanian tidak akan membaik dibandingkan harga standar pembelian pabrik.

Petani sawit Kabupaten Seluma, Noca Alamsyah, mengatakan harga pembelian sawit yang ditetapkan pabrik pengolah yakni Rp1.150 per kilogram.

Sedangkan harga pembelian petani pengumpul, paling tinggi dibayar Rp850 per kilogram. Hal itu mengingat ongkos distribusi dari kebun warga ke pabrik.

"Saya beruntung, kebun saya masih berada di pinggir jalan besar (jalan provinsi). Kalau petani yang masuk ke dalam lagi, bahkan sawitnya dihargai hanya Rp400--500 per kilogram," ujarnya. ***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016