Mukomuko (Antara) - Masyarakat Desa Air Berau, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mencabut puluhan tanaman kelapa sawit di sempadan sungai yang berada dekat dengan objek wisata Air Terjun di desa tersebut.
"Masyarakat yang mencabut tanaman kelapa sawit tersebut karena tidak mau tanaman kelapa sawit itu merusak air terjun di desanya," kata Kepala Tata Usaha Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kabupaten Mukomuko M Rizon di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan hal itu menjawab hasil kerja petugas KPHP yang membantu masyarakat yang melaporkan aktivitas perambahan di sepanjang sempadan sungai dekat air terjun di Desa Air Berau.
Ia menyebutkan, seluas sekitar 25 hektare lahan dekat sempadan Sungai Air Berau yang telah dibuka oleh oknum masyarakat dari luar wilayah itu. Namun baru seluas setengah hektare yang ditanami tanaman kelapa sawit.
Ia memastikan, tidak ada lagi tanaman kelapa sawit di sempadan sungai di Desa Air Berau tersebut. Semuanya telah dicabut oleh masyarakat.
Ia mengatakan, masyarakat melaporkan aktivitas pembukaan lahan di sempadan sungai dalam kawasan hutan itu, karena masyarakat takut aset objek wisata Air Terjun di wilayahnya rusak.
Setelah diambil tindakan tegas berupa pencabutan tanaman kelapa sawit tersebut, ia berharap, tidak ada lagi oknum masyarakat setempat yang berani menanam tanaman kelapa sawit di lokasi itu.
Lebih lanjutnya, ia mengatakan, informasi terkait dugaan oknum pejabat pemerintah setempat yang membuka lahan di sempadan sungai itu tidak benar. Semua itu ulah oknum yang membawa nama oknum pejabat pemerintah setempat. ***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Masyarakat yang mencabut tanaman kelapa sawit tersebut karena tidak mau tanaman kelapa sawit itu merusak air terjun di desanya," kata Kepala Tata Usaha Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kabupaten Mukomuko M Rizon di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan hal itu menjawab hasil kerja petugas KPHP yang membantu masyarakat yang melaporkan aktivitas perambahan di sepanjang sempadan sungai dekat air terjun di Desa Air Berau.
Ia menyebutkan, seluas sekitar 25 hektare lahan dekat sempadan Sungai Air Berau yang telah dibuka oleh oknum masyarakat dari luar wilayah itu. Namun baru seluas setengah hektare yang ditanami tanaman kelapa sawit.
Ia memastikan, tidak ada lagi tanaman kelapa sawit di sempadan sungai di Desa Air Berau tersebut. Semuanya telah dicabut oleh masyarakat.
Ia mengatakan, masyarakat melaporkan aktivitas pembukaan lahan di sempadan sungai dalam kawasan hutan itu, karena masyarakat takut aset objek wisata Air Terjun di wilayahnya rusak.
Setelah diambil tindakan tegas berupa pencabutan tanaman kelapa sawit tersebut, ia berharap, tidak ada lagi oknum masyarakat setempat yang berani menanam tanaman kelapa sawit di lokasi itu.
Lebih lanjutnya, ia mengatakan, informasi terkait dugaan oknum pejabat pemerintah setempat yang membuka lahan di sempadan sungai itu tidak benar. Semua itu ulah oknum yang membawa nama oknum pejabat pemerintah setempat. ***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016