Bengkulu (Antara) - Tokoh masyarakat Bengkulu mengharapkan Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti-Rohidin Mersyah yang dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Jumat (12/2), lebih serius mengatasi kemiskinan di daerah ini yang mencapai angka 17,16 persen.
Tokoh masyarakat Lembak Bengkulu, Usman Yasin di Bengkulu, Jumat, mengatakan masyarakat membutuhkan program nyata untuk mengangkat 322 ribu orang warga daerah itu dari kemiskinan.
"Kami mengucapkan selamat atas pelantikan kedua pemimpin baru ini. Tugas berat menanti mereka, terutama angka kemiskinan yang masih tinggi sehingga perlu terobosan untuk mengatasinya," kata Usman di Bengkulu.
Selain persoalan kemiskinan, kepala daerah baru itu juga diminta memperbaiki infrastruktur yang bermasalah, terutama jalan yang menghubungkan antardesa, antarkabupaten dan kota.
Persoalan pendidikan, menurut dia, juga belum menggembirakan, baik dari kualitas sumber daya manusia maupun fasilitas pendukung.
"Perekonomian kita juga perlu dirombak habis karena masih mengandalkan batu bara sebagai ekspor utama, ini sangat rentan," kata dosen Universitas Muhammadiyah Bengkulu itu.
Lebih lanjut, ia mengatakan pemerintahan baru ini diharapkan mampu mengejar ketertinggalan pembangunan Bengkulu dibanding daerah lain, khususnya di wilayah Pulau Sumatera.
Direktur Walhi Bengkulu, Benny Ardiansyah mengatakan pemerintahan baru ini perlu mengubah paradigma pembangunan dari selama ini yang cenderung eksploitatif seperti pertambangan batu bara dan industri perkebunan skala besar yang terbukti merusak bentang alam Bengkulu.
"Pemerintah juga harus menghargai hak dasar masyarakat terutama penguasaan terhadap tanah karena persoalan ini menjadi salah satu sumber konflik di Bengkulu," katanya.
Presiden Joko Widodo melantik Ridwan Mukti dan Rohidin Mesyah menjadi gubernur dan wakil gubernur Provinsi Bengkulu periode 2016-2021. Pasangan yang diusung empat partai politik (NasDem, PKPI, PKB dan Hanura) tersebut memenangkan pemilihan kepala daerah Provinsi Bengkulu mengalahkan pesaingnya, pasangan Sultan Najamudin-Mujiono. ***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
Tokoh masyarakat Lembak Bengkulu, Usman Yasin di Bengkulu, Jumat, mengatakan masyarakat membutuhkan program nyata untuk mengangkat 322 ribu orang warga daerah itu dari kemiskinan.
"Kami mengucapkan selamat atas pelantikan kedua pemimpin baru ini. Tugas berat menanti mereka, terutama angka kemiskinan yang masih tinggi sehingga perlu terobosan untuk mengatasinya," kata Usman di Bengkulu.
Selain persoalan kemiskinan, kepala daerah baru itu juga diminta memperbaiki infrastruktur yang bermasalah, terutama jalan yang menghubungkan antardesa, antarkabupaten dan kota.
Persoalan pendidikan, menurut dia, juga belum menggembirakan, baik dari kualitas sumber daya manusia maupun fasilitas pendukung.
"Perekonomian kita juga perlu dirombak habis karena masih mengandalkan batu bara sebagai ekspor utama, ini sangat rentan," kata dosen Universitas Muhammadiyah Bengkulu itu.
Lebih lanjut, ia mengatakan pemerintahan baru ini diharapkan mampu mengejar ketertinggalan pembangunan Bengkulu dibanding daerah lain, khususnya di wilayah Pulau Sumatera.
Direktur Walhi Bengkulu, Benny Ardiansyah mengatakan pemerintahan baru ini perlu mengubah paradigma pembangunan dari selama ini yang cenderung eksploitatif seperti pertambangan batu bara dan industri perkebunan skala besar yang terbukti merusak bentang alam Bengkulu.
"Pemerintah juga harus menghargai hak dasar masyarakat terutama penguasaan terhadap tanah karena persoalan ini menjadi salah satu sumber konflik di Bengkulu," katanya.
Presiden Joko Widodo melantik Ridwan Mukti dan Rohidin Mesyah menjadi gubernur dan wakil gubernur Provinsi Bengkulu periode 2016-2021. Pasangan yang diusung empat partai politik (NasDem, PKPI, PKB dan Hanura) tersebut memenangkan pemilihan kepala daerah Provinsi Bengkulu mengalahkan pesaingnya, pasangan Sultan Najamudin-Mujiono. ***2***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016