Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu menggelar simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan atau hal-hal yang tidak diinginkan saat pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di wilayah tersebut.

"Simulasi Sispamkota ini kita laksanakan dalam rangka menghadapi pelaksanaan Pilkada 2024 di Provinsi Bengkulu. Kita melakukan gladi untuk mengecek kesiapan anggota, baik dari Polri, TNI, Dinas Perhubungan (Dishub), Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), kejaksaan, dan lainnya," ujar Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol Anwar, di Pantai Panjang Kota Bengkulu, Rabu.

Personel yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 11.043 orang, terdiri dari 3.249 anggota dari Polda dan Polres beserta jajaran, 790 anggota Bawah Kendali Operasi (BKO) dari Polda dan Polres, serta 7.004 personel dari TNI dan anggota linmas.

Ia menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan simulasi ini, dilakukan latihan-latihan mulai dari pencoblosan surat suara, penanganan gangguan ringan hingga berat, serta tindakan yang bisa dinegosiasi hingga tindakan tegas, dengan tujuan melatih kesiapan anggota dalam menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.

Berdasarkan hasil pemetaan lokasi tempat pemungutan suara (TPS) pada Pilkada 2024, terdapat 119 TPS yang dikategorikan sangat rawan di Provinsi Bengkulu.

Selanjutnya, terdapat 205 TPS yang masuk kategori rawan dan 3.125 TPS kurang rawan, dari total 3.449 TPS yang disediakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu.

Untuk itu, terang Anwar, Polda Bengkulu akan memperketat pengamanan di sejumlah TPS yang masuk kategori sangat rawan dan rawan pada pelaksanaan Pilkada 2024.

Pengamanan ini juga dilakukan untuk mengantisipasi agar hal-hal yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi pada Pilkada 2019 di salah satu daerah di Provinsi Bengkulu, tidak terulang kembali.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024