Bengkulu (Antara) - Kota Bengkulu hampir berumur tiga abad. Banyak rintangan, proses pembangunan, dan penguatan fondasi daerah yang telah dilewati agar layak menjadi salah satu kota yang diperhitungkan di Indonesia.

Pada 17 Maret 2016, Kota Bengkulu yang juga dikenal sebagai kota kelahiran Ibu Negara Fatmawati itu, telah berumur 297 tahun.

Menurut Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan, sudah saatnya Bengkulu menjadi kota mapan di berbagai sisi.

"Dengan program pro-rakyat, Kota Bengkulu semakin bermartabat menjelang tiga abad umurnya," kata dia saat memimpin upacara peringatan hari jadi Kota Bengkulu, Kamis.

Memang banyak permasalahan kota yang harus dibenahi, namun selama tiga tahun terakhir, Pemerintah Kota Bengkulu berupaya melakukan percepatan pembangunan, mengejar ketertinggalan dari kota-kota lainnya di Indonesia.

Ada beberapa landasan penting agar Kota Bengkulu berkembang lebih baik, yakni membangun kebersamaan, persatuan, persatuan, dan kekompakan agar lebih solid.

"Semua tindakan juga harus merujuk pada ketentuan aturan yang berlaku," kata dia.

Penegakan keadilan, menurut dia, akan menciptakan harmonisasi serta keseimbangan seluruh pihak dalam membangun serta berkarya yang akhirnya mampu mewujudkan harapan masyarakat.

Dalam pembangunan, menurut wali kota, sudah seharusnya seluruh pihak saling mendukung, ikut berpartisipasi sesuai dengan proporsi masing-masing.

Kritik dari berbagai pihak pun juga dibutuhkan agar mampu meletakkan program pro-rakyat pada jalurnya. Sangat disayangkan jika sebagian orang masih ada yang mengkritik dengan kritikan negatif dan tidak membangun.

"Kita tidak boleh kehilangan rasa percaya diri hanya karena komentar jiwa-jiwa kecil yang iri dengan kesuksesan yang telah kita raih," ucapnya



Perkembangan

Ada banyak perkembangan positif Kota Bengkulu selama tiga tahun terakhir, atau selama tiga tahun kepemimpinan pasangan Wali Kota Helmi Hasan dengan Wakil Wali Kota Patriana Sosialinda.

Wali Kota Bengkulu saat memperingati hari jadi kota yang ke-297 tahun itu menjabarkan bagaimana perkembangan kota selama ia pimpin.

Dari sisi alokasi anggaran pembangunan infrastruktur, katanya, setiap tahunnya, selama dirinya menjabat, mengalami kenaikan sangat signifikan.

Pada 2013, anggaran pembangunan infrastruktur Kota Bengkulu baru bisa dilokasikan 38 miliar rupiah. Pada 2016, anggaran untuk pembangunan infrastruktur menjadi 230 miliar rupiah.

"Tahun ketiga sejak pemerintahan diamanahkan kepada kami, anggaran infrastruktur telah menjadi 230 miliar. Artinya, terdapat kenaikan sebesar 600 persen selama tiga tahun terakhir," ucapnya.

Begitu juga dengan program pengentasan kemiskinan, Pemerintah Kota Bengkulu berhasil menurunkan angka kemiskinan kota dalam waktu tiga tahun ini.

Pada 2011, kata dia, terdapat 74.646 jiwa warga miskin. Setelah dilakukan intervensi melalui berbagai program pengentasan kemiskinan, pada 2014 angka kemiskinan kota turun menjadi 50.476 jiwa.

"Artinya, terdapat sekitar 24.170 jiwa warga Kota Bengkulu yang telah dibebaskan dari kemiskinan," katanya.

Helmi Hasan juga merealisasikan program penguatan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. Program tersebut bernama "Satu Miliar Satu Kelurahan" atau dikenal dengan "Samisake".

Pada awal kepemimpinanya, Helmi mengatakan ingin membangun rumah sakit kota, sehingga Pemerintah Kota Bengkulu bisa memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat di sisi kesehatan.

"Sudah hampir tiga abad Bengkulu, belum ada rumah sakit sendiri, padahal kota ini kota kelahiran Ibu Negara, Fatmawati," kata dia.

Banyak cobaan dan kritik negatif terhadap pembangunan Rumah Sakit Kota Bengkulu, tetapi dengan tekad yang bulat, pemerintah kota tetap merealisasikan pembangunannya.

"Dan sekarang RS sudah berjalan, sudah ribuan masyarakat terbantu. Rumah Sakit pun dalam umurnya yang masih muda sudah menyumbangkan pendapatan asli daerah yang besar," katanya.

Pada 2014, Program Samisake dianggarkan mencapai 13,649 miliar rupiah dengan jumlah penerima manfaat 10.086 orang. Selanjutnya pada 2015 total dana Samisake berjumlah 20,203 miliar rupiah, total dana tersebut sudah termasuk dengan dana pengembalian dari masyarakat.

Untuk sisi kepegawaian, Pemerintah Kota Bengkulu di bawah kepemimpinan Helmi-Linda mengupayakan peningkatan kesejahteraan, salah satunya dengan menaikkan upah tenaga honor dari 750 ribu rupiah menjadi 1,250 juta rupiah.

"Semua yang kita capai ini bukan diperoleh dengan mudah tanpa tantangan, dinamika organisasi memunculkan relasi konfliktual yang tumbuh seiring kompleksnya permasalahan pembangunan," ujarnya.



Hidup Sederhana

Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan mengatakan ada hal penting yang harus ditanamkan agar percepatan pembangunan kota setempat dapat digiatkan, yakni dengan hidup sederhana dan kebersamaan.

"Hidup tidak diukur dengan seberapa banyak harta yang kita miliki, tetapi berapa banyak orang yang sudah kita bahagiakan dengan harta yang kita miliki," kata dia.

Sederhana, ujarnya, bukan berarti hidup serba dalam kekurangan, namun sederhana adalah hidup dengan lebih efisien dan tidak melakukan pemborosan.

Hal tersebut juga diterapkan Helmi Hasan selama tiga tahun terakhir memimpin Kota Bengkulu, yakni dalam menggenjot pembangunan kota.

Pemerintah Kota Bengkulu selama tiga tahun berturut-turut tidak membuka penerimaan calon pegawai negeri sipil. Hal itu dilakukan demi pengetatan belanja pegawai.

Dengan berkurangnya belanja pegawai yang harus dikeluarkan, Pemerintah Kota Bengkulu mempu mengalihkan dan memacu peningkatan belanja pembangunan infrastruktur.

"Tidak perlu malu karena wali kotanya hanya menggunakan jenis Innova sebagai kendaraan dinas, ini demi merealisasikan APBD untuk rakyat," ucapnya.

Dalam suasana sederhana dan kebersamaan, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan mengajak seluruh pihak agar lebih proaktif membangun kota, karena hanya dengan kebersamaan Bengkulu baru bisa mewujudkan kota seperti yang diimpikan.

"Waktu kita sangat terbatas. Jadi jangan buang waktu kita untuk sibuk dengan kehidupan orang lain. Teruslah berkarya, bekerja keras, bekerja ikhlas, bekerja tuntas demi meraih hasil yang lebih baik," ujarnya. (adv)

Pewarta: Boyke LW

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016