Rejanglebong (Antara) - Kalangan pelaku usaha kecil menengah (UKM) di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini tengah mengembangkan usaha pembuatan keripik pare.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disprindagkop UKM) Rejanglebong Suhandak di Rejanglebong, Senin, mengatakan pengetahuan mengenai pembuatan keripik pare tersebut didapatkan perajin di daerah itu setelah melakukan studi banding ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama satu minggu pada bulan April lalu.

"Awalnya studi banding ke Yogyakarta untuk belajar membuat keripik dari bonggol pisang, namun pengrajin kita juga mendapat sejumlah ilmu lainnya, salah satunya cara pembuatan keripik pare, keduanya bisa dikembangkan di Rejanglebong," katanya.

Jika usaha ini bisa berjalan dengan baik, ia berkeyakinan usaha itu akan berkembang dan menjadi produk unggulan mengingat ini baru pertama kalinya dilaksanakan oleh perajin setempat.

Selain keripik bonggol pisang dan keripik pare, utusan perajin dari beberapa pelaku UKM di Rejanglebong itu juga belajar cara pembuatan selai pisang rasa nanas dan nugget ubi. Aneka produk makanan olahan itu semuanya sudah dikembangkan oleh perajin di DIY dan menjadi produk lokal yang banyak dijual pedagang setempat sebagai oleh-oleh khas daerah.

Dalam usaha pembuatan keripik bonggol pisang dan keripik pare, pihak Disperindagkop UKM Rejanglebong untuk sementara ini masih sebatas melakukan pendampingan.

"Untuk membantu pembiayaan belum bisa dilaksanakan karena baru akan diajukan dalam penyusunan APBD 2017," kata Suhandak.

Dia berharap pengetahuan yang didapat dari studi banding itu bisa ditularkan kepada perajin lainnya sehingga bermanfaat bagi pengembangan usaha perekonomian di wilayah itu. ***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016