Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengintensifkan tera ulang timbangan toke sawit untuk memastikan alat ukurnya sesuai standar dan tidak merugikan masyarakat petani sawit.
"Kami akan mengejar toke sawit untuk melakukan tera ulang timbangannya dalam rangka pelayanan kepada petani sawit ini," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko Nurdiana di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan hal itu setelah menemukan adanya timbangan oknum toke sawit di daerah ini yang bergeser setelah dilakukan tera ulang timbangan sawit milik toke sawit di dinas ini sejak beberapa hari yang lalu.
Sejumlah toke sawit di daerah ini sejak beberapa hari yang lalu mendatangi Disperindagkop-UKM Mukomuko untuk mentera ulang timbangan yang digunakan untuk mengukur berat tandan buah segar kelapa sawit petani.
Ia menambahkan, bahwa sejumlah toke sawit di daerah ini mentera ulang timbangan karena takut berdosa karena menggunakan timbangan yang tidak akurat.
"Wajar saja timbangan sawitnya bergeser karena sudah lama digunakan dan yang ditimbang itu berat tandan buah segar kelapa sawit," ujarnya.
Menurutnya, timbangan toke sawit yang tidak akurat tersebut merugikan konsumen masyarakat petani kebun kelapa sawit.
Ia menyatakan, meskipun tidak ada lagi Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) di daerah ini, namun dinas ini masih melayani dan memfasilitasi masyarakat konsumen di daerah ini.
"Dinas ini tempat konsultasi untuk perlindungan konsumen seperti contohnya timbangan toke sawit, dan tera ulang timbangan salah satu untuk membela konsumen supaya konsumen atau masyarakat petani menjual sawitnya sesuai ukurannya," ujarnya.
Selanjutnya, ia meminta kepada toke sawit di daerah ini agar mengajukan permohonan tera ulang timbangan ke dinas ini agar timbangan yang digunakan tidak merugikan konsumennya.