Pemerintah Provinsi Bengkulu mengingatkan seluruh elemen masyarakat untuk memegang teguh empat pilar dalam menjalani kehidupan digital demi terwujudnya Pilkada yang bermartabat.

Hal tersebut disampaikan Asisten I Pemerintah Provinsi Bengkulu, Khairil Anwar, dalam kegiatan literasi digital di Bengkulu, Selasa. Ia mengatakan pilar pertama adalah digital scanning (pemindaian digital).

"Kita harus ingat bahwa ketika berada di ruang digital, kita tidak boleh kebablasan," kata dia dengan maksud menekankan pentingnya kemampuan masyarakat dalam membedakan informasi yang benar dan salah di ruang digital. "Dengan kemampuan ini, masyarakat tidak akan salah dalam menggunakan dunia digital," ujarnya.

Pilar kedua, kata dia, adalah digital culture (budaya digital). Masyarakat diharapkan tetap menjaga tanggung jawab dalam memastikan kultur kebangsaan tetap terjaga meskipun berada di dunia daring.
 
Kemudian, kata Khairil, pilar ketiga adalah digital ethics (etika-etika digital). Ia mengingatkan agar masyarakat tidak sembarangan masuk ke dunia digital tanpa mempertimbangkan etika. "Kita harus bertanggung jawab dan memastikan bahwa tindakan kita di ruang digital tidak berdampak negatif," katanya.

Pilar keempat, lanjut dia, adalah digital safety (keamanan digital). Khairil menjelaskan pentingnya menjaga keamanan perangkat digital serta diri sendiri saat mengakses dunia daring. Ia mengungkapkan bahwa banyak kasus penipuan dan tindak kriminal berawal dari kurangnya kesadaran pengguna terhadap keamanan digital.

"Ketika keempat pilar ini dihubungkan dengan pilkada, semuanya sangat penting untuk memastikan baik diri sendiri maupun masyarakat tidak terjebak dalam masalah hukum, konflik, dan perpecahan selama pilkada. Situasi di dunia digital saat ini lebih panas, maka mari kita kedepankan etika dan rasionalitas," katanya.
 

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024