Tim Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII Bengkulu akan melakukan kajian sekaligus peninjauan ke lokasi pasca-longsor yang menyebabkan satu rumah amblas dan masuk ke dalam Sungai Manjuto di Desa Pondok Panjang, Kabupaten Mukomuko.
"Hari ini tim BWSS turun lagi untuk peninjauan kondisi terkini, sekalian melakukan kajian teknis," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko Apriansyah saat dihubungi dari Mukomuko, Rabu.
Satu bangunan rumah milik warga Desa Pondok Panjang, Kabupaten Mukomuko, amblas dan masuk ke dalam Sungai Manjuto, Senin (7/10), namun tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.
Ia mengatakan, tim balai melakukan peninjauan guna menindaklanjuti surat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terkait kejadian longsor yang menyebabkan satu rumah amblas masuk ke sungai.
Ia mengatakan, sekarang ini menunggu kajian teknis dari tim balai dan hasil kajian teknis ini dinaikkan ke Bupati untuk diterbitkan surat keputusan tanggap darurat longsor.
Terkait jenis penanganan darurat dari balai, ia mengatakan, pihaknya belum tahu apa perencanaan yang dibuat balai, mereka yang lebih tahu pola penanganan yang tepat.
Ia mengatakan, kalau penanganan longsor jangka panjang dibangun sebuah bangunan penahan tebing dari baja.
"Apakah itu masuk dalam perencanaan tahun depan atau tidak, kita belum bisa memastikan karena terkait darurat seperti apa tinjauan kajian teknis dari mereka," ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mukomuko Ruri Irwandi sebelumnya mengatakan pihaknya masih menunggu rekomendasi tim terkait hasil kajian teknis penetapan status tanggap darurat longsor.
Dalam hal ini, katanya, BPBD memfasilitasi apabila hasil kajian teknis tim organisasi perangkat daerah (OPD) terkait memerlukan analisa dan rekomendasi untuk ditangani darurat.
Sementara itu, masih ada 14 rumah lagi di lokasi tersebut yang terancam masuk sungai karena jarak rumah ini dengan tebing yang longsor sekitar satu meter lagi.
"Rumah tersebut masih dihuni oleh pemiliknya, tetapi kami mengimbau mereka tetap waspada apalagi saat ini intensitas hujan yang tinggi dan membuat tebing mudah longsor," ujarnya.