Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bengkulu Adriansyah di Bengkulu, menyebutkan bahwa bantuan tersebut disalurkan melalui kelurahan yang ada untuk 19.858 keluarga penerima bantuan.
"Penyaluran bantuan pangan beras ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah di tengah masyarakat dan juga berkaitan dengan upaya pengendalian inflasi, khususnya beras," ujar dia.
Bantuan beras tersebut merupakan hasil kerjasama antara Bapanas dengan bulog yang menyediakan beras bagi masyarakat dan beras yang diberikan tersebut merupakan kualitas beras jenis terbaik.
Lanjut Adriansyah, dengan adanya bantuan beras tersebut, dapat meringankan beban masyarakat yang membutuhkan serta memastikan ketersediaan pangan yang cukup di Kota Bengkulu.
Sementara itu, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bengkulu sejak Januari 2024 hingga September telah menghapus 4.803 keluarga tidak mampu penerima bantuan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Penghapusan 4.803 keluarga tersebut 400 keluarga penerima manfaat (KPM) sembako, penerima bantuan iuran (PBI) dan lainnya.
Penghapusan terjadi secara sistematis dari operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG), jika penerima di dalam kartu keluarga (KK) yang berprofesi sebagai Aparatur Negeri Sipil (ASN), mantan narapidana, atau keluarga pengguna PLN yang menggunakan listrik lebih dari 900wat, serta Pekerja Penerima Upah (PPU),
"Untuk masyarakat yang masuk dalam data DTKS yang semula 151.000 sempat melonjak menjadi 158.660. disini artinya usulan yang masuk dalam operator SIKS-NG ini, ditampung oleh pemerintah, mulai dari pemerintah daerah sampai akhirnya pada keputusan Kementerian Sosial," terang Kepala Dinsos Kota Bengkulu Sahat Marulitua Situmorang.