Bengkulu (Antara-IPKB) - Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, integrasi kegiatan dua institusi pemerintah, yakni Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), melalui TNI Manunggal KB Kesehatan (TMKK) merupakan kegiatan strategis dalam upaya mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.
Pengendalian laju pertumbuhan penduduk dan peningkatan kualitasnya dapat terwujud jika dilakukan secara integrasi.
Dengan demikian, sehingga mampu meminimalisir permasalahan kependudukan yang sangat rumit dan kompleks, ujar Wagub Bengkulu dalam sambutannya pada pencanangan TMKK tingkat provinsi 2016 di Desa Kembang Seri Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, Rabu,4/5.
Ia mengatakan, permasalahan kependudukan yang tenagh dihadapi saat ini, penyalahgunaan narkoba, kekerasan dalam keluarga serta pernikahan usia anak, ujarnya sambil mengenang kasus pemerkosaan tragis yang menimpah seorang siswi SMP di Binduriang Rejanglebong belum lama ini.
"Saat ini kita dihadapi masalah kependudukan yang sangat kompleks."
Disampaikan Rohidin, untuk mengatasi permasalahan itu perlu tindakan nyata dalam membangun ketahanan keluarga.
"Jika ketahanan keluarga kuat maka dapat menekan persoalan kependudukan yang tengah menghadang proses pembangunan kependudukan, ujarnya.
Masih dikatakan Rohidin Mersyah, dengan perkuat ketahanan keluarga maka mampu meningkatkan kualitas generasi remaja sebagai penerus pembangunan.
Tak hanya itu, ia menegaskan, akselerasi pembangunan kependudukan, diperlukan komitmen yang kuat dari pemangku kebijakan.
Untuk itu, wagub mengimbau agar kepala daerah pemerintahan di Provinsi Bengkulu, baik eksekutif dan legislatif betul-betul peduli terhadap malasah kependudukan. Sehingga dapat memberikan dukungan pengalokasian anggaran dalam revitalisasi program pembangunan kependudukan.(rs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016