Pasa Harau Art & Culture Festival akan digelar untuk keenam kalinya pada 25-27 Oktober 2024 di Nagari Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.

Festival yang berbasis masyarakat ini digagas oleh Komunitas Pasa Harau dan mengusung tema “Unite with Nature” sebagai upaya untuk kembali kepada alam dan pelestarian lingkungan. 

“Tahun ini kami memberikan tema kembali ke alam sebagai bagian dari kampanye untuk selalu menjaga alam dan lingkungan di tengah situasi krisis iklim. Selain menyuguhkan beragam atraksi seni pertunjukan dan tradisi, kami juga akan mengajak peserta dan pelancong ikut dalam kegiatan jelajah Lembah Harau sambil menanam pohon dalam Pasa Harau Art & Culture Festival mendatang,” ujar Rizky Trio Novendra selaku Direktur Produksi dan Artistik Festival, didampingi oleh Syukriandi, Wali Nagari Harau.

Menurut Syukriandi, festival ini dinisiasi oleh Komunitas Pasa Harau dengan dukungan berbagai organisasi masyarakat, praktisi kebudayaan, pelaku wisata budaya, dan pemerintah. Masyarakat Nagari Harau terlibat aktif dengan bergotong-royong menyiapkan festival, termasuk penyiapan lokasi, pembangunan tempat jualan untuk UMKM, serta kegiatan pendukung lainnya.

“Pemerintah Nagari, dengan dukungan Badan Musyawarah Nagari, juga mengalokasikan anggaran untuk mendukung festival yang diinisiasi oleh komunitas di Nagari Harau, yang telah dilaksanakan sejak 2017,” jelas Syukriandi lebih lanjut.

Budhi Hermanto dari Yayasan Umar Kayam, yang mendampingi Komunitas Pasa Harau, mengatakan bahwa Pasa Harau Art & Culture Festival adalah festival masyarakat yang mengedepankan partisipasi dan keterlibatan warga dalam perencanaan dan pelaksanaan festival. 

“Festival ini sebenarnya adalah alat, bukan tujuan. Masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan saling bahu-membahu dan bergotong-royong untuk memajukan kebudayaan dan pengembangan wisata berbasis komunitas di Lembah Harau,” ujar Budhi Hermanto.

Sementara itu, Syukur Asih Suprodjo dari Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan RI, menyatakan apresiasi tinggi terhadap semua pihak yang terlibat dalam Festival Pasa Harau sebagai bagian dari upaya pemajuan kebudayaan di Sumatera Barat. 

“Kami mendukung kegiatan Pasa Harau Art & Culture Festival tahun 2024 ini sebagai kegiatan kebudayaan yang telah diinisiasi oleh komunitas di Nagari Harau. Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut untuk memperkuat ekosistem kebudayaan, khususnya di Sumatera Barat,” kata Syukur Asih Suprodjo.

Dalam kesempatan terpisah, Drs. Reza Fahlevi, M.Si., dari Direktorat Event Daerah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, menyambut baik rencana pagelaran Pasa Harau Art & Culture Festival 2024. 

“Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat mendukung Pasa Harau Art & Culture Festival sebagai acara yang berbasis budaya, seni tradisi, dan keindahan alam sekitar Lembah Harau. Semoga ke depan festival ini semakin membantu mempromosikan potensi wisata budaya dan alam yang ada di Sumatera Barat,” kata Reza Fahlevi.

Penyelenggara Pasa Harau Art & Culture Festival telah menyiapkan berbagai atraksi budaya, seni tradisi, dan seni pertunjukan kontemporer yang menarik selama tiga hari, dari 25 hingga 27 Oktober 2024. Di Lembah Harau juga telah tersedia berbagai jenis hunian berupa homestay yang dapat menjadi tempat tinggal bagi wisatawan yang ingin menginap di tengah lembah yang menjulang tinggi, indah, dan sejuk.

Pewarta: Admin

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024