Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu mengimbau para ibu yang tengah mengandung untuk melakukan pemeriksaan terhadap janinnya sejak bulan pertama untuk mengantisipasi kasus kematian bayi.
 
Kepala Dinkes Kota Bengkulu Jhoni Haryadi Thabrani di Bengkulu, Kamis, menyebutkan ibu hamil harus rutin memeriksakan kandungan sejak awal kehamilan hingga melahirkan.

Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan di fasilitas kesehatan, seperti puskesmas, bidan, atau dokter di wilayah tersebut.
 
"Pemantauan kesehatan ibu hamil sangat penting untuk memastikan kesehatan bayi sejak dalam kandungan. Kekurangan gizi, kelelahan, atau anemia pada ibu hamil dapat memengaruhi kondisi bayi sehingga berisiko menyebabkan kelainan atau kesehatan yang kurang optimal," ujar dia.
 
Hal tersebut dilakukan sebab sejak Januari hingga November 2024 angka kematian bayi di Kota Bengkulu telah mencapai 83 kasus, tujuh kasus terjadi pada bayi usia 0 hingga 28 hari, dan 10 kasus lainnya terjadi pada bayi berusia 28 hari hingga 11 bulan.

Joni menjelaskan bayi berusia di bawah dua tahun, khususnya tahun pertama, termasuk kelompok rentan dan membutuhkan perhatian lebih dalam hal gizi, perawatan, dan pengawasan kesehatan.
 
Penyebab utama kematian bayi, katanya, kurangnya kontrol kehamilan, kekurangan gizi, serta perilaku ibu yang kurang sehat, seperti merokok dan pola asuh bayi yang kurang tepat.
 
"Demam menjadi salah satu keluhan paling umum pada bayi. Oleh karena itu, orang tua harus memperhatikan asupan gizi dan menjaga kondisi kesehatan anak secara optimal," kata dia.
 
Dengan dilakukan hal tersebut, angka kematian bayi di Kota Bengkulu berkurang serta dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan ibu dan bayi.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024