Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu menyatakan terus membenahi mutu pendidikan guna meningkatkan Indeks Standar Pelayanan Minimal (SPM) rapor pendidikan daerah ini secara bertahap setiap tahun.
Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko Ramon Hoski di Mukomuko Sabtu mengatakan, tahun 2023 indeks SPM rapor pendidikan daerah ini di bawah standar nasional, yakni sebesar 58,17, tahun 2024 naik menjadi 67,95 atau tuntas muda.
"Dari nilai indeks SPM di situ tahu permasalahan apa yang harus kita lakukan di dalamnya, perlu adanya pembenahan mutu pendidikan, sehingga rapor pendidikan bisa naik," katanya.
Guna meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini, katanya, harus ada campur tangan pemerintah untuk mengatasi pemasalahan SPM, untuk pembenahan mutu pendidikan ada dukungan yakni anggaran, tindakan, dan kebijakan.
Ramon menilai, meskipun rapor pendidikan mengalami tren kenaikan dari warna merah menjadi hijau muda, tetapi masih dalam standar bawah, nilainya sedikit rendah.
Karena itu, katanya, yang diutamakan nanti, untuk tahun depan meningkatkan lagi, dimasukkan di dalam penganggaran.
"Kita buat program supaya nanti penilaian rapor pendidikan jangan sekedar tuntas muda, kalau bisa tuntas paripurna," ujarnya.
Dikatakannya, kalau tuntas paripurna berarti permasalahan pendidikan yang ada di Kabupaten Mukomuko sudah diambil alih semua, sudah dikerjakan semua, sudah dicarikan jalan keluar, tinggal penyempurnaan.
Dalam melakukan semua itu, pihaknya melihat indikator mutu pendidikan itu sendiri bagaimana angka partisipasi sekolahnya, bagaimana proporsi satuan sekolahnya yang terakreditasi B ke atas.
Kemudian, bagaimana kualifikasi guru, bagaimana iklim kebinekaan, iklim keamanan pendidikan seperti kegiatan sosialisasi tentang pencegahan perudungan yang dilaksanakan beberapa hari yang lalu.
Selain itu, katanya, iklim inklusifitas dan instansinya memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus di daerah ini, lalu bagaimana kemampuan numerasi anak-anak.
Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko Ramon Hoski di Mukomuko Sabtu mengatakan, tahun 2023 indeks SPM rapor pendidikan daerah ini di bawah standar nasional, yakni sebesar 58,17, tahun 2024 naik menjadi 67,95 atau tuntas muda.
"Dari nilai indeks SPM di situ tahu permasalahan apa yang harus kita lakukan di dalamnya, perlu adanya pembenahan mutu pendidikan, sehingga rapor pendidikan bisa naik," katanya.
Guna meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini, katanya, harus ada campur tangan pemerintah untuk mengatasi pemasalahan SPM, untuk pembenahan mutu pendidikan ada dukungan yakni anggaran, tindakan, dan kebijakan.
Ramon menilai, meskipun rapor pendidikan mengalami tren kenaikan dari warna merah menjadi hijau muda, tetapi masih dalam standar bawah, nilainya sedikit rendah.
Karena itu, katanya, yang diutamakan nanti, untuk tahun depan meningkatkan lagi, dimasukkan di dalam penganggaran.
"Kita buat program supaya nanti penilaian rapor pendidikan jangan sekedar tuntas muda, kalau bisa tuntas paripurna," ujarnya.
Dikatakannya, kalau tuntas paripurna berarti permasalahan pendidikan yang ada di Kabupaten Mukomuko sudah diambil alih semua, sudah dikerjakan semua, sudah dicarikan jalan keluar, tinggal penyempurnaan.
Dalam melakukan semua itu, pihaknya melihat indikator mutu pendidikan itu sendiri bagaimana angka partisipasi sekolahnya, bagaimana proporsi satuan sekolahnya yang terakreditasi B ke atas.
Kemudian, bagaimana kualifikasi guru, bagaimana iklim kebinekaan, iklim keamanan pendidikan seperti kegiatan sosialisasi tentang pencegahan perudungan yang dilaksanakan beberapa hari yang lalu.
Selain itu, katanya, iklim inklusifitas dan instansinya memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus di daerah ini, lalu bagaimana kemampuan numerasi anak-anak.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024