Rejanglebong (Antara) - Volume angkutan sampah buangan rumah tangga dan pasar di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, selama bulan Ramadhan kali ini mengalami peningkatan hingga 120 ton per hari.

Menurut keterangan Kabid Kebersihan Badan Lingkungan Hidup dan Pertamanan (BLHKP) Rejanglebong, Edi Siswanto, di Rejanglebong, Jumat, angkutan sampah dalam 15 kecamatan di daerah itu mengalami peningkatan dibandingkan hari biasanya yang berkisar 80-90 kubik menjadi 120 meter kubik.

"Selama bulan Ramadhan tahun ini terjadi peningkatan konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hari-hari biasanya, hal ini dapat dilihat bertambahnya volume angkutan sampah rumah tangga dan pasar di Rejanglebong dari 80-90 kubik menjadi 120 kubik," katanya.

Adanya kenaikan volume angkutan sampah mencapai 30 kubik atau 45 persen dari hari biasanya itu kata dia, bukan hanya berasal dari buangan rumah tangga tetapi juga buangan dari Pasar Atas, Pasar Bang Mego, Pasar De, Pasar Kaget, Pasar Takjil Lapangan Setia Negara serta beberapa pasar lainnya.

Sampah buangan dari pasar ini kebanyakan bekas sayuran, kemudian plastik, kulit bekas buah kelapa serta sampah jenis lainnya.

Untuk mengatasi terjadinya penumpukan sampah ini pihaknya tambah dia, setiap harinya menerjunkan petugas penyapu sebanyak 115 orang, petugas penarik gerobak sampah 20 orang, kemudian sopir truk 11 orang, petugas bongkar muat mobil 25 orang.

Selanjutnya petugas penarik sampah dengan gerobak motor 11 orang serta 11 orang petugas kernet truk sampah. Para petugas kebersihan ini dibagi menjadi beberapa shif dan bekerja hampir sepanjang hari.

Guna memudahkan pengangkutan dan pembuangan sampah dia mengimbau kalangan masyarakat setempat agar membuang sampah di tempat-tempat yang sudah mereka sediakan, dan membuangnya di dalam bak penampungan sampah bukan di luar bak penampungan sampah. Tindakan ini untuk memudahkan petugas yang mengangkutnya, apalagi petugas kebersihan ini jumlahnya masih terbatas.***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016