Rejanglebong (Antarabenglu.com) - Harga jual gas elpiji ukuran tiga kilogram di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, pascalebaran Idul Fitri 1437 Hijriyah di daerah itu di jual pedagang hingga mencapai Rp30.000 per tabung.

"Harga jual pertabungnya mencapai Rp30.000, harga ini mengalami kenaikan hingga Rp10.000 per tabung jika dibandingkan dengan hari biasanya. Selain harganya mahal saat ini juga sulit didapatkan, rata-rata warung yang biasa menjual gas sudah kehabisan stok," kata Mirah (39) warga Kelurahan Batu Galing, Kecamatan Curup Tengah, Jumat.

Kenaikan dan kelangkaan gas ukuran tiga kilogram di daerah itu kata dia, terjadi sejak sehari sebelum lebaran. Akibatnya harga jual gas ini melambung tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan pemkab setempat berkisar Rp18.000-20.000 per tabung.

Adanya kelangkaan yang menyebabkan kenaikan harga jual gas elpiji itu sendiri terjadi setiap tahun terutama setelah hari raya sehingga membuat kalangan masyarakat setempat kesulitan dalam mendapatkan gas untuk keperluan memasak, kalau pun bisa mendapatkannya mereka harus berkeliling kota terlebih dahulu dengan harga yang mahal.

Sedangkan menurut Apry (35) salah seorang pedagang gas tiga kilogram di Kelurahan Air Bang, Kecamatan Curup Tengah mengatakan, naiknya harga itu karena stok dagangan di warung mereka sudah habis sebelum lebaran lalu dan belum mendapat pasokan dari agen.

"Stoknya sudah habis sebelum lebaran kemarin, sedangkan pasokan gas dari agen belum datang. Saat ini masih liburan lebaran, sehingga baru bisa normal lagi seminggu setelah lebaran," katanya.

Dirinya sendiri kata dia, setiap minggunya mendapatkan pasokan 20 tabung, namun mendekati lebaran Idul Fitri jatahnya dikurangi menjadi 10 tabung karena stok dari agen gas juga mengalami pengurangan.

Untuk memenuhi stok warung mereka terpaksa membeli gas ke sesama pedagang dengan harga yang lebih mahal, termasuk juga membeli keluar daerah lainnya seperti dari Kepahiang maupun dari Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumsel.

"Gas yang dijual oleh pedagang di warung itu, bukan pasokan dari agen tetapi beli dari warung lainnya dengan harga berkisar Rp25.000 kemudian dijual lagi Rp30.000. Untuk itu kami berharap pendistribusian gas ini bisa cepat normal sehingga tidak memberatkan warga yang menggunakannya," kata Apry.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016