Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu Khairul meminta pemerintah setempat mengawasi harga tanda buah segar di daerah ini yang terus turun dan terakhir harganya hanya Rp1.135/kg.

"Kita minta pemerintah mengawasi dan memantau harga sawit, agar petani bisa tahu alasan pabrik tiba-tiba saja menurunkan harga pembeliannya," kata dia, di Mukomuko, Senin.

Dengan adanya pengawasan dari pemerintah setempat, maka dapat diketahui alasan berbedaan harga pembelian buah sawit dari setiap pabrik yang ada di daerah itu.

"Harga buah sawit di pabrik kelapa sawit PT Mukomuko Indah Lestari sekarang itu turun Rp1.080 dari sebelumnya 1.135/kg, harga itu berbeda dengan PT Daria Darma Pratama pada dua pekan lalu Rp1.175 sekarang turun Rp1.135/kg," ujarnya.

Perbedaan harga pembelian TBS petani oelah masing-masing pabrik kelapa sawit (PKS) tersebut menjadi tugas dari pemerintah setempat untuk mencari tahu alasannya kenapa hal itu bisa terjadi.

"Kalau sekarang petani jadi bigung setelah harga stabil selama satu pekan, kemudian harga tiba-tiba turun dan jarak penurunan harganya hanya berselang satu dua hari saja," ujarnya.

Kepala Bagian Ekonomi dan Aset Daerah Setkab Mukomuko Saudagar Chaniago mengatakan berdasarkan aturan pengawasan harga itu bukan dilakukan oleh pemerintah setempat tetapi oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu.

Sebab, surat keputusan penunjukan tim pengawasan itu dari Gubernur Bengkulu bukan dari bupati setempat.
"Kami hanya sebagai anggota dalam tim itu sehingga tidak punya kepasitas menetapkan harga buah sawit," ujarnya.(fto)

Pewarta:

Editor : Usmin


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012