Mukomuko (Antara) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu mencatat selama Januari hingga Juli 2016 sebanyak 55 orang warga setempat terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD).

"Dari sebanyak 55 orang warga yang terserang DBD tersebut, satu orang meninggal dunia, yakni warga Desa Lubuk Sanai," kata

Petugas Monitoring dan Evaluasi Global Fund Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Ruli Herlindo, di Mukomuko, Rabu.

Ia mengatakan, kasus DBD yang paling banyak itu di Kecamatan Kota Mukomuko, yakni sebanyak 15 kasus, Desa Lubuk Sanai 14 kasus, enam kasus di Kecamatan Lubuk Pinang, enam kasus di Kecamatan Ipuh.

Itu karena mobilitas penduduk di pusat kota kabupaten itu termasuk tinggi dibandingkan dengan kecamatan lain.

Kemudian, lanjutnya, empat kasus di Kecamatan Pondok Suguh, dua kasus di Desa Retak Mudik, sisanya satu kasus.

Sedangkan sumber utama penyakit itu, dari hasil penyelidikan dan efidemologi (PE), banyak berasal dari jentik nyamuk yang ada di daerah itu, beberapa di antaranya bawaan atau impor.

"Sumber penyakit DBD impor itu berasal dari penderita yang telah lebih dahulu terserang penyakit tersebut di daerah lain, kemudian dibawanya ke daerah ini," katanya.

Ia menerangkan, petugas dari dinas itu telah melakukan penanganan intensif dengan cara fogging fokus atau pengasapan di lokasi yang ditemukan adanya penderita yang terserang DBD, meskipun cara itu dapat membuat nyamuk menjadi kebal.

Lebih lanjutnya ia mengimbau, warga setempat untuk membiasakan hidup sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar, terutama saat musim hujan sekarang ini.

"Sebanyak 55 Kasus DBD tahun ini bisa saja meningkat dibandingkan tahun 2015 sebanyak 80 kasus, karena pengaruh cuaca musim hujan yang melanda daerah ini," ujarnya.***4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016