Enam sekolah tingkat SD dan SMP di wilayah yang diduga menjadi perlintasan harimau di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mengusulkan pembelajaran melalui media daring untuk menjaga keselamatan anak-anak dari binatang buas tersebut.
"Ada masuk usulan belajar daring dari enam sekolah karena ada ketakutan pihak sekolah di wilayah perlintasan harimau," kata Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mukomuko Ramon Hoski di Mukomuko, Selasa.
Baca juga: BKSDA imbau warga Mukomuko tetap mewaspadai ancaman harimau
Baca juga: Mukomuko perpanjang pembelajaran daring pasca konflik dengan harimau
Sebanyak enam sekolah yang mengusulkan pembelajaran daring yakni SMPN 08 Mukomuko, SMPN 30 Mukomuko, SMPN 41 Mukomuko, SMPN 25 Mukomuko, SDN 09 Selagan Raya, SDN 04 Air Dikit, dan SDN 06 Teras Terunjam.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko sebelumnya memberlakukan pembelajaran melalui media daring demi membatasi kegiatan anak-anak di luar rumah setelah peristiwa kematian seorang warga Desa Tunggal Jaya yang diduga dimangsa harimau.
Seorang warga Desa Tunggal Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, bernama Ibnu Oktavianto (22) ditemukan meninggal dunia di kebun kelapa sawit pada Selasa (7/1).
Kemudian, satu ekor sapi milik Deden Nurjamil, warga Desa Mekar Jaya, Kecamatan Teras Terunjam yang berbatasan dengan Desa Tunggal Jaya juga ditemukan mati akibat dimangsa harimau.
Terkait usulan belajar daring dari enam sekolah ini, ia mengatakan, seperti yang diterapkan di tiga sekolah di wilayah Kecamatan Teras Terunjam diperbolehkan kalau dalam observasi lokasi harimau berada di lokasi dekat sekolah tersebut.
Baca juga: Objek wisata alam di Mukomuko ditutup antisipasi harimau
Baca juga: Harimau mangsa ternak warga, BKSDA tambah perangkap di Desa Mekar Jaya Mukomuko
"Kalau permintaan sekolah tidak memungkinkan belajar tatap muka, maka bisa daring tetapi mereka tetap koordinasi per hari karena kondisi seperti ini dinamis," ujarnya.
Selain itu, katanya, sekolah setiap hari koordinasi dengan kades karena lebih paham wilayahnya dan kades pasti koordinasi dengan BKSDA," ujarnya pula.
Kemudian, katanya, pihaknya rutin melakukan pemantauan dan evaluasi per hari kalau sudah dalam keadaan aman anak anak bisa belajar seperti biasa.
Terhadap tiga sekolah di wilayah Kecamatan Teras Terunjam dari sebelumnya belajar daring kini tatap muka, ia menyarankan kepada orang tua untuk mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025