Rejanglebong (Antara) - Peserta keluarga berencana dengan metode kontrasepsi medis operasi pria (MOP) atau "KB lanang" di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, pada tahun ini masih sepi peminat.
"Untuk MOP ini sampai dengan akhir bulan Juli 2016 baru ada satu akseptor dari yang ditargetkan lima orang, untuk MOP atau KB lanang memang pesertanya sedikit. Kemungkinan masyarakat yang akan mengikutinya masih takut padahal proses operasinya cuma sebentar," kata kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Rejanglebong, Syafri Idris, di Rejanglebong, Jumat.
Peserta KB dengan menggunakan kontrasepsi MOP atau vasektomi tersebut kata dia, tidak akan mempengaruhi kemampuan seksual seseorang, dimana proses operasi yang dilakukan dengan memotong saluran sperma (vas deferens) yang membawa sperma dari testis ke penis.
"Metode yang menyerupai sterilisasi ini, sperma tidak lagi keluar bersama air mani saat pria ejakulasi, jadi tidak ada pengaruhnya terhadap kemampuan seksual seseorang," ujarnya.
Sementara itu pencapaian peserta KB baru di Rejanglebong hingga akhir Juli 2016 kata Syafri Idris dari target sebanyak 7.949 akseptor saat ini sudah terealisasi 5.991 akseptor atau mencapai 75 persen.
Pencapaian peserta KB baru dalam 15 kecamatan di Rejanglebong ini diperkirakan sampai dengan akhir tahun mendatang akan melebihi target yang ditentukan pemerintah pusat tersebut mengingat masih ada sejumlah kegiatan sosial yang akan dilaksanakan diantaranya melalui TMKKB oleh Kodim 0409 Rejanglebong.
Kemudian kegiatan IBI Rejanglebong, serta program pelayanan KB pasar, pelayanan KB di fasilitas kesehatan pemerintah serta bulan bhakti KB kesehatan yang akan dilaksanakan pada Oktober mendatang.
Untuk itu dia mengimbau kalangan masyarakat daerah itu khususnya kelompok usia produktif yang belum mengikuti program KB agar segera mengikutinya di sejumlah fasilitas kesehatan pemerintah atau dalam berbagai kegiatan sosial yang dilaksanakan di daerah itu secara gratis. Hal ini penting dalam rangka menyukseskan program pembentukan keluarga kecil, sehat dan sejahtera.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Untuk MOP ini sampai dengan akhir bulan Juli 2016 baru ada satu akseptor dari yang ditargetkan lima orang, untuk MOP atau KB lanang memang pesertanya sedikit. Kemungkinan masyarakat yang akan mengikutinya masih takut padahal proses operasinya cuma sebentar," kata kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Rejanglebong, Syafri Idris, di Rejanglebong, Jumat.
Peserta KB dengan menggunakan kontrasepsi MOP atau vasektomi tersebut kata dia, tidak akan mempengaruhi kemampuan seksual seseorang, dimana proses operasi yang dilakukan dengan memotong saluran sperma (vas deferens) yang membawa sperma dari testis ke penis.
"Metode yang menyerupai sterilisasi ini, sperma tidak lagi keluar bersama air mani saat pria ejakulasi, jadi tidak ada pengaruhnya terhadap kemampuan seksual seseorang," ujarnya.
Sementara itu pencapaian peserta KB baru di Rejanglebong hingga akhir Juli 2016 kata Syafri Idris dari target sebanyak 7.949 akseptor saat ini sudah terealisasi 5.991 akseptor atau mencapai 75 persen.
Pencapaian peserta KB baru dalam 15 kecamatan di Rejanglebong ini diperkirakan sampai dengan akhir tahun mendatang akan melebihi target yang ditentukan pemerintah pusat tersebut mengingat masih ada sejumlah kegiatan sosial yang akan dilaksanakan diantaranya melalui TMKKB oleh Kodim 0409 Rejanglebong.
Kemudian kegiatan IBI Rejanglebong, serta program pelayanan KB pasar, pelayanan KB di fasilitas kesehatan pemerintah serta bulan bhakti KB kesehatan yang akan dilaksanakan pada Oktober mendatang.
Untuk itu dia mengimbau kalangan masyarakat daerah itu khususnya kelompok usia produktif yang belum mengikuti program KB agar segera mengikutinya di sejumlah fasilitas kesehatan pemerintah atau dalam berbagai kegiatan sosial yang dilaksanakan di daerah itu secara gratis. Hal ini penting dalam rangka menyukseskan program pembentukan keluarga kecil, sehat dan sejahtera.***4***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016