Bengkulu (Antara) - Satu kapal tradisional milik nelayan yang sandar di Pantai Zakat, Kota Bengkulu karam akibat dihantam gelombang tinggi yang melanda perairan kawasan itu pada Selasa (27/9) sore.

"Ada dua kapal yang nyaris karam tapi satu berhasil dievakuasi ke tepi pantai, sedangkan satu kapal lainnya karam dan hilang," kata Kepala Basarnas Bengkulu, Agolo Suparto usai memimpin penyelamatan nelayan di Pantai Zakat, Selasa.

Ia menjelaskan, dua kapal nelayan tersebut disandarkan di Pantai Zakat setelah melaut pada siang hari. Saat gelombang tinggi melanda pesisir Bengkulu, tali pengikat kapal terputus dan kapal tersebut terbawa gelombang ke tengah laut.

Melihat kapal tersebut terlepas dari ikatan dan terbawa gelombang ke perairan, nelayan pemilik kapal berupaya menyelamatkan harta bendanya itu.

"Nelayan si pemilik kapal berupaya menyelamatkan kapalnya tapi tidak bisa, bahkan nyawa yang bersangkutan menjadi taruhan," ucapnya.

Melihat upaya keras nelayan tersebut, warga mulai berkerumun dan sebagian berupaya membantu. Warga juga melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Polsek terdekat.

Sedangkan satu kapal lainnya yang juga lepas dan terbawa gelombang dan angin kencang ke tengah laut masih dapat diselamatkan.

"Kami memprioritaskan penyelamatan nelayan yang hampir tenggelam saat berusaha menyelamatkan kapalnya," ucapnya.

Hujan disertai angin kencang yang melanda Bengkulu pada Selasa sore juga mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan menimpa jaringan listrik di kawasan wisata Pantai Panjang.

Sementara di Jalan Mahoni, tepatnya di Depan Gedung Olahraga Bengkulu, satu baliho besar roboh dan menutupi badan jalan.

Kepala BPBD Provinsi Bengkulu, Husni Mahyudin mengatakan tidak ada korban jiwa akibat angin kencang dan gelombang tinggi yang melanda Kota Bengkulu dan sekitarnya itu. ***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016