Mukomuko (Antara) - Sepanjang sekitar 15 kilometer jalan provinsi yang menghubungkan dua desa di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, yang mengalami rusak parah sehingga membahayakan keselamatan penggendara sepeda motor dan mobil yang melintas di jalan itu.
"Jalan provinsi yang rusak parah itu yang menghubungkan Desa Tanah Harapan, Kecamatan Kota Mukomuko dan Desa Teruntung Kecamatan Teras Terunjam," kata Camat Teras Terunjam, Damri, di Mukomuko, Jumat.
Ia mengatakan, jalan tersebut rusak karena sudah lama sekali dibangun, dan sampai sekarang belum ada perbaikan. Ditambah lagi aktivitas mobil besar yang membawa muatan melebihi tonase melintas di jalan itu.
Ia menyebutkan, mayoritas material batu koral di jalan itu terbenam ke dalam tanah. Sehingga tidak ada lagi material di jalan tersebut.
Ia mengatakan, ketika musim hujan sebanyak puluhan titik jalan provinsi yang rusak parah itu yang berlubang itu tergenang air.
Kondisi jalan rusak itu, menurutnya, menganggu kelancaran lalu lintas kendaraan yang mengangkut hasil panen tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang melintas di jalan tersebut.
Ia mengatakan, mayoritas warga masyarakat di wilayah itu mengusulkan pembangunan jalan itu menggunakan dana desa. Meskipun yang dibangun itu hanya sebagian jalan yang rusak tersebut.
Tetapi, katanya, dana desa tidak boleh digunakan untuk membangun jalan itu. Dana desa itu untuk membangun fasilitas di desa.
Ia berharap, pemerintah provinsi setempat membangun jalan rusak di wilayah itu. Untuk kelancaran lalu lintas kendaraan yang membawa hasil bumi. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Jalan provinsi yang rusak parah itu yang menghubungkan Desa Tanah Harapan, Kecamatan Kota Mukomuko dan Desa Teruntung Kecamatan Teras Terunjam," kata Camat Teras Terunjam, Damri, di Mukomuko, Jumat.
Ia mengatakan, jalan tersebut rusak karena sudah lama sekali dibangun, dan sampai sekarang belum ada perbaikan. Ditambah lagi aktivitas mobil besar yang membawa muatan melebihi tonase melintas di jalan itu.
Ia menyebutkan, mayoritas material batu koral di jalan itu terbenam ke dalam tanah. Sehingga tidak ada lagi material di jalan tersebut.
Ia mengatakan, ketika musim hujan sebanyak puluhan titik jalan provinsi yang rusak parah itu yang berlubang itu tergenang air.
Kondisi jalan rusak itu, menurutnya, menganggu kelancaran lalu lintas kendaraan yang mengangkut hasil panen tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang melintas di jalan tersebut.
Ia mengatakan, mayoritas warga masyarakat di wilayah itu mengusulkan pembangunan jalan itu menggunakan dana desa. Meskipun yang dibangun itu hanya sebagian jalan yang rusak tersebut.
Tetapi, katanya, dana desa tidak boleh digunakan untuk membangun jalan itu. Dana desa itu untuk membangun fasilitas di desa.
Ia berharap, pemerintah provinsi setempat membangun jalan rusak di wilayah itu. Untuk kelancaran lalu lintas kendaraan yang membawa hasil bumi. ***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016