Mukomuko (Antara) - Pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mencatat selama tahun ini sebanyak 76 orang warga masyarakat setempat yang positif demam berdarah dengue (DBD), satu orang di antaranya meninggal dunia.
"Sampai bulan Oktober tahun ini sebanyak 76 orang positif DBD. Satu orang yang meninggal dunia di bulan Februari," kata Petugas Monitoring dan Evaluasi Global Fund (GF) Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Ruli Herlindo di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan, kasus DBD dalam 10 bulan terakhir ini termasuk tinggi bila dibandingkan dengan kasus DBD tahun sebelumnya sebanyak 86 kasus DBD.
Ia mengatakan, karena data kasus DBD dalam tahun ini belum termasuk dua bulan kedepan.
Ia mengatakan, mayoritas sebanyak 76 kasus DBD ini adalah anak-anak dan remaja. Sedangkan wilayah yang paling banyak kasus DBD adalah Kecamatan Kota dan wilayah Lubuk Sanai.
Selanjutnya, ia mengatakan, seluruh puskesmas harus meningkatkan kewaspadaan dini untuk mengurangi jumlah kasus warga yang menderita DBD.
"Kami sudah sampaikan edaran ke puskesmas agar meningkatkan kewaspadaan dini," ujarnya.
Selain itu, katanya, mengajak lintas sektor di daerah itu bergotong royong untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Lebih lanjutnya, ia minta, pihak puskesmas dan warga setempat melaporkan kasus DBD secepatnya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Sampai bulan Oktober tahun ini sebanyak 76 orang positif DBD. Satu orang yang meninggal dunia di bulan Februari," kata Petugas Monitoring dan Evaluasi Global Fund (GF) Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Ruli Herlindo di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan, kasus DBD dalam 10 bulan terakhir ini termasuk tinggi bila dibandingkan dengan kasus DBD tahun sebelumnya sebanyak 86 kasus DBD.
Ia mengatakan, karena data kasus DBD dalam tahun ini belum termasuk dua bulan kedepan.
Ia mengatakan, mayoritas sebanyak 76 kasus DBD ini adalah anak-anak dan remaja. Sedangkan wilayah yang paling banyak kasus DBD adalah Kecamatan Kota dan wilayah Lubuk Sanai.
Selanjutnya, ia mengatakan, seluruh puskesmas harus meningkatkan kewaspadaan dini untuk mengurangi jumlah kasus warga yang menderita DBD.
"Kami sudah sampaikan edaran ke puskesmas agar meningkatkan kewaspadaan dini," ujarnya.
Selain itu, katanya, mengajak lintas sektor di daerah itu bergotong royong untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Lebih lanjutnya, ia minta, pihak puskesmas dan warga setempat melaporkan kasus DBD secepatnya.***4***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016