Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan akses jalan lintas Bengkulu-Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini sudah dapat dilalui kendaraan setelah hampir tujuh jam lumpuh akibat tertimbun tanah longsor.

"Alhamdulillah, tadi sekitar pukul 19.00 WIB sudah bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun empat. Saat ini proses evakuasi material longsor sudah selesai, termasuk kendaraan yang sempat terjebak longsor sudah dievakuasi. Namun untuk alat berat masih kita siagakan di lokasi," kata Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong Shalahuddin dihubungi di Rejang Lebong, Senin.

Dia menjelaskan tanah longsor terjadi pada Senin, sekitar pukul 14.00 WIB di jalan lintas Bengkulu-Sumsel atau jalan lintas Curup-Lubuklinggau, tepatnya di Desa Taba Padang, Kecamatan Binduriang, Kabupaten Rejang Lebong.

Akibat tanah longsor ini, kata dia, akses jalan lintas kedua provinsi dengan daerah lainnya itu terputus, akibat tertimbun material tanah longsor berupa tanah liat dan pepohonan dengan di atas jalan sepanjang 50 meter.

Dia menjelaskan dalam peristiwa itu terdapat satu kendaraan boks pelat B 9361 BYE sempat terjebak tanah longsor. Akan tetapi, sopir dan penumpang selamat, sedangkan kendaraan terguling ke sebelah kiri badan jalan.

Guna menyingkirkan material longsoran ini, pihaknya menerjunkan satu alat berat jenis loader, mobil tangki milik Damkar Rejang Lebong, dan personel tim reaksi cepat (TRC) dibantu petugas TNI-Polri.

Dia mengimbau kalangan masyarakat Rejang Lebong agar selalu meningkatkan kewaspadaan mengingat saat ini cuaca ekstrem, sehingga kemungkinan terjadinya bencana alam, berupa banjir, tanah longsor, maupun angin puting beliung bisa kapan saja terjadi.

"Selain mengimbau warga untuk selalu meningkatkan kewaspadaan diri, kita juga menyiagakan dua unit alat berat berupa loader dan satu unit lagi mini ekskavator, mobil dapur umum, obat-obatan, makanan siap saji serta personel pusdalops maupun TRC," demikian Shalahuddin.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025