Bengkulu (Antara) - Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengingatkan masyarakat termasuk peserta Aksi Doa Bersama 2 Desember 2016 bahwa Indonesia merupakan negara Pancasila.

"Di sana ada kerukunan antarentis, suku, ras maupun agama, kita bentuknya negara beragama bukan negara agama," kata dia di Bengkulu, Jumat.

Indonesia didirikan para pejuang bangsa dengan memegang teguh nilai-nilai Pancasila, yakni berketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan, musyawarah serta keadilan sosial.

"NKRI merupakan final dari bentuk negara kita, ini yang harus kita jaga dan selalu pertahankan," kata dia lagi.

Bahkan sebenarnya, awal mula rumusan bangsa ini, kata dia, mencontoh Piagam Madinah yang merupakan warisan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

"Metode kepemimpinan Rasulullah yang mengayomi keberagaman, itulah yang dicontoh negara kita, oleh sebab itu dasar yang baik ini harus kita jaga," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Bustasar berharap doa bersama 2 Desember 2016 ini menjadi penyejuk bagi daerah.

"Banyak ulama kita yang berkumpul di sini, memberikan tausiah yang menyejukkan rohani dan memberikan kedamaian bagi kita semua, harapan kita Bengkulu menjadi lebih baik dari waktu ke waktu," ujarnya.

Di Bengkulu Doa Bersama 2 Desember 2016 dipusatkan di Masjid Baitul Izzah Provinsi Bengkulu, aksi diawali dengan zikir bersama, dilanjutkan dengan tausiah dari ulama, dan shalat Jumat. Pada rangkaian acara juga ada kegiatan doa untuk kaum muslim dunia yang sedang dalam keadaan konflik.

Pada kegiatan doa bersama ini dihadiri elemen masyarakat, organisasi islam, MUI, Gubernur Bengkulu serta Wali Kota Bengkulu.***4***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016