Rejang lebong (Antara) - Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini masih kekurangan petugas penyuluh keluarga berencana (KB) guna melayani masyarakat yang ada di 15 kecamatan di daerah itu.

Menurut keterangan kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A PPKB) Rejang Lebong, Muradi, di Rejang Lebong, Jumat, saat ini petugas penyuluh KB di daerah itu masih sangat minim.

"Saat ini jumlah penyuluh KB yang ada hanya 35 orang. Petugas penyuluh KB ini melayani 156 desa/kelurahan dalam 15 kecamatan," katanya.

Petugas penyuluh KB yang ada di wilayah itu kata dia, idealnya seorang petugas penyuluh KB melayani 2-3 desa saja, namun karena jumlahnya sedikit maka satu orang petugas penyuluh harus melayani hingga tujuh desa/kelurahan.

Minimnya jumlah petugas penyuluh KB di wilayah itu sangat dirasakan oleh warga di tujuh kecamatan yang berada di wilayah Lembak, dimana setiap kecamatannya hanya memiliki satu orang penyuluh KB.

Untuk itu pihaknya akan mengusulkan ke bagian sekretariat Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, agar kantor dinas/badan yang kelebihan PNS agar dijadikan petugas penyuluh KB sehingga bisa menutupi kekurangan penyuluh KB dalam setiap kecamatan.

"Tidak semua PNS bisa menjadi penyuluh KB. Untuk menjadi penyuluh KB, calon penyuluh harus mengikuti latihan dasar umum atau LDU tentang KB, dengan memanggil pemateri dari Provinsi Bengkulu," ujarnya.

Kekurangan jumlah penyuluh KB di daerah itu sudah terjadi sejak 13 tahun lalu, akibat Kabupaten Rejang Lebong dimekarkan menjadi tiga wilayah yakni Rejang Lebong, Lebong dan Kabupaten Kepahiang, dan sejak itu tidak pernah dilakukan penambahan pegawai lagi.***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017