Bengkulu (Antara) - Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu mengimbau masyarakat agar tetap waspada wabah demam berdarah dengue (DBD), sebab diperkirakan periode DBD masih akan berlangsung sampai April 2017.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Edriwan Mansyur di Bengkulu, Senin, menyebutkan, walau bersyukur tidak terjadi kejadian luar biasa (KLB) seperti di 2016, temuan pada 2017 tetap masih terbilang tinggi.

"Awal 2017 ini saja sudah sekitar 80 kasus dari data yang kita terima, kita tidak ingin kejadian lalu terulang," kata dia.

Sebaran wabah DBD ini, lanjut Edriwan disekitar Kota Bengkulu, dan beberapa kabupaten lain. Namun yang tertinggi di data di Kota Bengkulu.

"Kita ingatkan agar masyarakat tetap menerapkan pola hidup sehat, baik tubuh maupun lingkungan, dan tidak membiarkan genangan air di sekitar rumah," kata dia lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Herwan Antoni mengatakan untuk menekan wabah DBD daerah itu merealisasikan program dengan nama "Juru pemantau jentik (Jumantik).

Dinkes Kota Bengkulu memberdayakan masyarakat sebagai juru pemantau jentik, utamanya para pelajar dan mahasiswa. Setiap rumah warga akan dipasang stiker pengawasan dan pencatatan jentik nyamuk.

"Nanti jika ditemukan maka akan di data dan diperingatkan jumantik, sampai tidak ada lagi jentik di rumah warga tersebut," kata Herwan.

Dari September 2015 sampai April 2016, masyarakat terserang DBD melebihi 800 kasus, juga ada yang berujung pada kematian. Dengan diberlakukan perda yang mengatur khusus untuk penanganan DBD, Herwan berharap, kejadian tersebut tidak terulang lagi.***4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017