Bengkulu (Antara) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bengkulu menyebutkan pemberitaan di media ikut memicu kenaikan harga komoditas pangan di daerah itu.

"Ada berita, harga cabai naik di daerah lain, tiba-tiba pedagang di sini juga ikut menaikkan, kami menilai berita yang berkembang sangat berpengaruh dengan harga jual komoditas di pasaran," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bengkulu, Dewi Dharma di Bengkulu, Sabtu.

Bahkan dalam sehari saja lanjut dia, harga komoditas di pasar tradisional yang ada di Kota Bengkulu bisa berubah-ubah beberapa kali.

"Harga pagi belum tentu sama dengan siang begitu juga pada sore hari, jadi penyebab lonjakan harga tidak semata akibat kelangkaan pasokan saja," kata dia.

Dewi mengimbau pedagang agar berjualan mengikuti harga beli komoditas di tingkat petani, bukan karena ikut-ikutan informasi ada kenaikan harga di daerah lain. Bagi masyarakat juga diharapkan bijak membeli kebutuhan, tidak panik berbelanja, karena hal itu juga ikut memicu lonjakan harga.

Pada akhir Februari 2017 ini, Disperindag Bengkulu memantau tiga komoditas mengalami kenaikan harga, yakni cabai merah, daging ayam ras, dan bawang putih.

"Cabai kini harganya Rp50.000 per kilogram, awal Februari harganya Rp40.000, daging ayam ras naik Rp2.000 dari minggu kemarin, yakni Rp30.000 per kilogram," ujarnya.

Untuk ikan laut harganya masih tinggi dan fluktuatif, hal tersebut akibat cuaca buruk sehingga Bengkulu kekurangan pasokan komoditas laut.***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017