Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, akan menindaklanjuti laporan masyarakat terkait dugaan kekerasan seksual terhadap dua orang pelajar SMA di daerah itu.

"Dua pelajar SMA itu dari Kecamatan Penarik dan Kecamatan Pondok Suguh," kata Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak Kabupaten Mukomuko, Mahyudin, di Mukomuko, Sabtu.

Ia mengatakan, petugas instansi itu akan melakukan kunjungan ke rumah keluarga pelajar SMA di Kecamatan Penarik dan Kecamatan Pondok Suguh untuk input data dan pendalaman kasus.

Ia mengatakan, berdasarkan data sementara dari kepolisian resor setempat pelajar SMA di Kecamatan Penarik menjadi korban kekerasan seksual pacarnya sendiri.

"Kalau indikasinya pelajar ini setuju tetapi keluarga perempuan yang tidak menerima kejadian ini," ujarnya.

Ia mengatakan, begitu juga dengan kasus pelajar SMA di Kecamatan Pondok Suguh. Keluarganya tidak setuju dengan kejadian itu karena diduga perbedaan agama.

Menurutnya, data tersebut dari kepolisian setempat. Instansi itu tetap memberikan asisten, advokasi, psikis, mental agar korban tetap beraktivitas seperti biasa dan hubungan personel tidak membuat dirinya tertutup.

Ia menyebutkan, selama tahun ini sebanyak empat kasus kekerasan dalam rumah tangga dan kebanyakan kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.

Ia menyatakan, dua dari empat kasus, yakni kekerasan seksual terhadap anak kandung dan siswi SMP tersebut terjadi pada bulan Januari dan telah ditangani.***2***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017