Bengkulu (Antara) - Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengatakan bahwa pendidikan merupakan alat untuk memutuskan mata rantai kemiskinan yang angkanya mencapai 17 persen dari 1,9 juta jiwa penduduk di daerah ini.

"Mata rantai kemiskinan bisa diputus lewat pendidikan sehingga kemiskinan itu tidak menurun dari orang tua kepada keturunannya," kata Ridwan Mukti di Bengkulu, Selasa.

Saat penandatangan nota kesepahaman tentang pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian antara Pemprov Bengkulu dengan para rektor sejumlah perguruan tinggi di Bengkulu, Gubernur mengatakan pengentasan kemiskinan menjadi prioritas pemerintah daerah, salah satunya dengan pemerataan pendidikan.

Kerja sama yang digagas Pemprov bersama sejumlah perguruan tinggi tersebut menurut gubernur bagian dari komitmen pemerintah daerah mengentaskan kemiskinan lewat peran dunia perguruan tinggi.

"Biarkan orang tuanya tidak bisa lagi dibenahi kemiskinannya tapi anak cucu dan keturunannya harus diangkat derajatnya lewat pendidikan. Negara harus hadir di tengah-tengah mereka," kata dia.

Menurut Gubernur, dengan pendidikan yang bermutu, kemiskinan yang mengakar di masyarakat dapat dikikis. Karena itu pemerintah akan menekan angka putus sekolah dan melakukan pemerataan pendidikan.

Berdasarkan data Dinas Pendikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu pada 2015 menyebutkan sebanyak 11.522 anak di daerah itu tidak melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat SMP dan SMA.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan peresmian pemakaian Rusunawa Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR).

Pemerintah daerah melalui Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu juga menandatangani kerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), Universitas Bengkulu (Unib), Universitas Hazairin (Unihaz) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu tentang pembinaan koperasi melalui program kuliah kerja nyata (KKN).

Lewat kerja sama ini diharapkan mahasiswa yang melaksanakan KKN di desa-desa dapat menghidupkan koperasi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perdesaan.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017