Bengkulu (Antara) - Petugas Menara Suar Pulau Tikus di Bengkulu, Feri Aurora secara swadaya menangkarkan penyu jenis sisik di pulau yang menjadi salah satu andalan wisata bahari ibu kota provinsi setempat.

"Pulau ini merupakan tempat bertelur penyu-penyu. Hampir setiap bulan ada penyu yang naik ke darat untuk bertelur," kata Feri saat dihubungi dari Bengkulu, Kamis.

Feri mulai menemukan penyu naik bertelur ke daratan pulau pada Februari lalu, dan saat ini sudah mengamankan hampir 500 butir telur penyu untuk ditetaskan.

Selama ini menurut dia, telur penyu di pulau itu gagal menetas menjadi individu baru akibat pasang gelombang tinggi.

"Daratan tempat penyu meletakkan telur sering terendam air laut saat gelombang pasang. Jadi, telur sering gagal menetas," ujarnya.

Selain itu, banyak predator yang membuat telur penyu di pulau itu tidak aman,. Pulau Tikus menjadi persinggahan para nelayan yang mencari ikan di sekitar perairan Bengkulu.

Dalam dua bulan terakhir, kata dia, ada empat ekor penyu jenis sisik yang naik ke darat untuk bertelur dan ratusan telur tersebut sudah diamankan di penangkaran.

Tempat penangkaran yang dibuat dari ember berpasir sebagai tempat penetasan telur penyu. Ember-ember tersebut ditempatkan di dalam rumah dinas penjaga suar.

"Kalau ditempatkan di luar rumah bisa juga dimakan predator seperti kucing dan ular," ucapnya.

Ia menargetkan pada tahun 2017 dapat menangkarkan 1.000 butir telur penyu menjadi anak penyu atau biasa disebut tukik, untuk dilepasliarkan ke perairan sekitar pulau itu.

Pulau Tikus merupakan daratan seluas 0,6 hektare yang ditopang terumbu karang seluas 200 hektare. Pulau ini berjarak 10 mil laut dari Kota Bengkulu.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017