Bengkulu (Antara) - Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti menyebutkan sebanyak 28 proyek strategis nasional yang akan dibangun di Provinsi Bengkulu didominasi infrastruktur dasar seperti jalan, penerangan, pelabuhan, dan bandara.

"Dari 28 proyek strategis nasional yang akan dibangun, sebagian besar adalah infrastruktur dasar dan infrastruktur strategis yang dibutuhkan untuk membuka konektivitas Bengkulu," kata Gubernur Ridwan di Bengkulu, Senin.

Saat memimpin rapat teknis bersama kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Bengkulu, Gubernur mengimbau seluruh dinas teknis menyiapkan perangkat pendukung proyek strategis nasional itu.

Gubernur mengatakan 28 proyek strategis nasional tersebut ditetapkan saat rapat terbatas antara Gubernur Bengkulu dengan Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri terkait.

Sebanyak 28 proyek strategis nasional yang akan dibangun antara lain "feeder road" tol Kota Bengkulu-Bengkulu Tengah-Kepahiang-Rejanglebong-Lubuklinggau sepanjang 124 kilometer, pembangunan jalan lingkar Kota Bengkulu, pembukaan akses jalan baru Sungai Lisai, Kabupaten Lebong.

Pembangunan akses jalan baru Talang Donok, Lebong menuju Batu Gane, Selangit, Sumatera Selatan sepanjang 33 kilometer, pengembangan pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu dan kawasan industri, pembangunan galangan kapal di Pelabuhan Pulau Baai.

Selanjutnya, pembangunan rel kereta api Kota Padang, Kabupaten Rejanglebong menuju Pulau Baai, Kota Bengkulu, pembangunan dan pengembangan terminal baru bandara Fatmawati Soekarno dan kargo internasional, pembangunan jaringan transmisi, distribusi dan gardu induk menuju Lubuk Linggau-Curup-Kepahiang-Bengkulu Tengah-Kota Bengkulu.

Pembangunan pembangkit listrik tenaga uap batu bara berkapasitas 2100 MW di Pulai Baai, Kota Bengkulu, pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Hulu Lais dan Bukit Daun 255 MW di Kabupaten Lebong, pembangunan sarana dan prasarana air minum regional dan penyediaan air baku Benteng Koberma (Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah dan Seluma).

Pembukaan akses jalan baru Sukaraja-Padang Capo-Air Kelinsar, berbatasan dengan Sumatera Selatan sepanjang 49 km, pembangunan dan peningkatan akses jalan Tanjung Iman-Muara Sahung-Air Tembok (Bengkulu ) menuju Muaradua Kabupaten OKU Selatan, Sumsel.

Sementara Direktur Walhi Bengkulu, Beni Ardiansyah mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi bencana ekologis akibat dampak proyek nasional, terutama rencana pembangunan jalan menembus hutan lindung dan hutan konservasi.

"Pelajari dengan benar struktur geografis Bengkulu yang memiliki kelerengan cukup tajam yang berfungsi lindung dari ancaman banjir dan longsor," katanya.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017