Mukomuko (Antara) - Sejumlah petani kebun kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, saat ini mengeluhkan harga tandan buah segar kelapa sawit di tingkat pedagang pengumpul di daerah itu turun, yakni sebesar Rp900 per kg.

"Saat ini harga sawit di tingkat podagang pengumpul turun dari sebesar Rp1.200 menjadi Rp900 per kg. Harga sawit sebesar ini tidak cukup untuk makan sehari-hari apalagi membiayai anak sekolah," kata petani kebun sawit dari Kecamatan Kota Mukomuko, Andi, di Mukomuko, Senin.

Andi warga Kelurahan Pasar Mukomuko ini mengatakan dia memiliki lahan perkebunan kelapa sawit seluas satu hektare. Produksi tanaman sawit di lahan seluas itu berkisar 500-700 kg per 15 hari.

Menurutnya, pendapatan kurang dari Rp1 juta per bulan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarganya setiap hari, apalagi untuk membiayai anak sekolah.

"Jangankan untuk membeli pupuk, untuk kebutuhan sehari-hari saja masih kurang," ujarnya.

Petani kebun sawit dari Desa Lubuk Bangko, Kecamatan Selagan Raya Hari mengatakan, seluas satu hektare lahan perkebunannya. Produksi tanaman kelapa sawitnya sebanyak 500 kg per 15 hari.

"Pendapatan petani sawit saat harga turun sekarang ini sangat minim," ujarnya.

Kasi Kemitraan dan Perizinan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sudiyanto mengatakan, harga tandan buah segara kelapa sawit di sejumlah pabrik di daerah itu dalam sepekan terakhir sebanyak tiga kali mengalami penurunan.

"Harga sawit turun merata di 10 pabrik di daerah itu," ujarnya.

Ia menyebutkan, saat ini harga sawit di 10 pabrik di daerah itu, yakni pabrik PT SSJA sebesar Rp1.130 per kg, PT KSM sebesar Rp1.180 per kg, pabrik PT MMIL sebesar Rp1.220 per kg, PT S3 sebesar Rp1.230 per kg.

Kemudian, katanya, pabrik PT SAP Rp1.220 per kg, pabrik PT KAS Rp1.220 per kg, pabrik PT DDP di Kecamatan Ipuh dan di Desa Lubuk Bento sebesar Rp1.230 per kg, PT BMK Rp1.250 per kg.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017