Bengkulu (Antara) - Para petani di Provinsi Bengkulu menjual tandan buah sawit segar seharga Rp700 per kilogram, turun dari sebelumnya mencapai Rp1.000 per kilogram.

"Harga sawit anjlok ke Rp700 per kilogram pasca-hari raya Idul Fitri," kata Jayak, petani sawit di Desa Lawang Agung, Kabupaten Seluma, Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan harga komoditas unggulan daerah itu anjlok setelah libur hari keagamaan.

Para petani pun menduga seluruh petani sawit melakukan panen serentak setelah libur Lebaran sehingga harga jatuh.

Jayak mengatakan komoditas sawit berbeda dengan karet yang dapat ditahan panennya bila harga jatuh.

"Kalau sawit harus dipanen, kalau buahnya tidak diambil justru merusak tanaman," ucapnya.

Petani lainnya, Herwan mengatakan harga sawit tersebut masih dipengaruhi jarak dan kondisi jalan ke sentra produksi.

"Kalau kondisi jalan buruk ke kebun petani, maka harga lebih murah lagi," katanya.

Untuk itu, para petani mengharapkan perbaikan jalan ke sentra produksi menjadi prioritas pemerintah sehingga ongkos angkut sawit tidak dibebankan ke petani.

Sawit merupakan salah satu komoditas unggulan Bengkulu yang dikembangkan petani di tujuh kabupaten dan kota. Selain sawit, komoditas unggulan lainnya adalah karet dan kopi serta lada.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017