Rejang Lebong (Antara) - Manajemen PDAM Tirta Dharma Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan volume sumber air baku perusahaan air minum daerah tersebut saat ini mengalami penyusutan hingga 20 persen.

Pelaksana tugas Direktur PDAM Tirta Dharma Rejang Lebong yang juga asisten Ekbang Pemkab Rejang Lebong, Benni Irawan di Rejang Lebong, Jumat, menjelaskan penyusutan volume debit air PDAM tersebut menyusul datang musim kemarau di wilayah itu, sehingga pendistribusian air bersih untuk 12.000 pelanggan mengalami gangguan.

"Sumber air PDAM yang mengalami penyusutan ini ialah yang berasal dari Sungai Musi Kejalo yang saat normal volume debit airnya mencapai 50 liter per detik turun menjadi 35 sampai 40 liter per detik. Kemudian dari sumber Air Bulak dari 17 liter per detik, turun menjadi 9 sampai 10 liter per detik," katanya.

Penurunan volume debit air pada kedua sumber air baku PDAM Tirta Dharma ini terjadi sejak dua pekan belakangan, dan memaksa pihaknya melakukan pemadaman bergilir terutama untuk sejumlah kecamatan yang berada di luar Kota Curup.

Penyusutan debit air bersih dari dua sumber air ini tambah dia, diperkirakannya akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan, mengingat prediksi dari BMKG Provinsi Bengkulu menyebutkan musim kemarau tahun ini akan lebih panjang dari tahun sebelumnya.

"Kita berharap musim kemarau ini cepat berlalu dan turun hujan sehingga ketersediaan air di sumber air PDAM bisa normal kembali," ujarnya.

Sementara itu faktor lainnya yang mempengaruhi penurunan debit air bersih di daerah itu adanya perbuatan oknum-oknum masyarakat yang sengaja merusak jaringan pipa PDAM sehingga terjadi kebocoran, salah satunya ialah yang terjadi di sumber Suban Air Panas, Kecamatan Curup Timur.

"Di tempat ini pipa induk PDAM dirusak oknum masyarakat dengan cara dibacok sehingga mengalami kebocoran, selain itu di bak penampungannya disumbat dengan bonggol bambu dan kayu. Ini jelas dilakukan secara sengaja, karena tidak mungkin bisa masuk sendiri ke dalam bak penampungan," kata Benni.

Ia mengimbau kalangan masyarakat daerah itu agar menjaga dan merawat jaringan PDAM, karena itu merupakan aset negara dan jika mengalami kerusakan atau hilang akan sulit diganti karena biaya pembelinya mahal.***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017