Mukomuko (Antara) - Warga tiga desa di Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menyatakan akan menutup akses jalan desa yang digunakan oleh perusahaan untuk mengambil lahan perkebunan karet milik petani di wilayah tersebut.

"Kami akan menutup akses jalan desa ini mulai hari Kamis (10/8) agar perusahaan tidak bisa menggunakan jalan ini untuk mengambil lahan perkebunan milik warga," kata perwakilan warga Desa Sungai Ipuh I, Heri, di Mukomuko, Rabu.

Sekitar 200 orang warga dari Desa Sungai Ipuh, Desa Sungai Ipuh I dan Desa Sungai Ipuh II, mendatangani kantor Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbang).

Warga setempat mendatangi kantor Bapelitbang terkait pengusahaan lahan perkebunan milik petani setempat oleh PT Sifef Biodiversity Indonesia, perusahaan yang memperoleh izin melakukan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu, restorasi ekosistem dalam hutan di daerah itu.

Heri menyatakan, pihaknya akan tetap mempertahankan haknya atas lahan perkebunan kelapa sawit yang diambil alih pengelolaannya oleh PT Sifef.

Ia menyatakan, sebelumnya warga setempat menolak melepaskan lahan perkebunannya itu kepada perusahaan tersebut, tetapi perusahaan tetap mengambil alih lahan perkebunan tersebut.

Ia menyatakan, pihaknya menutup akses jalan desa menuju lahan perkebunan karet milik petani di wilayah itu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko Robin Linton menyatakan instansinya akan mencatat aspirasi warga tersebut. Selanjutnya diagendakan.

Instansinya bersama organisasi perangkat daerah lain akan memverifikasi masukan tersebut untuk mencari solusi jangka panjang. Selain itu konsolidasi, dialog internal dan eksternal.

"Kami akan menjembatani warga dalam menyelesaikan persoalan ini dari masukan yang ada ini disampaikan ke instansi terkait lainnya," ujarnya.***2***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017