Mukomuko (Antara) - Kepolisian Sektor Pondok Suguh, Mukomuko, Bengkulu, menerima dan menangani laporan seorang buruh perkebunan kelapa sawit di daerah itu yang nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri diduga karena depresi setelah putus hubungan dengan pacarnya.

"Edi Supriadi (17), buruh perkebunan sawit di Desa Air Bikuk ditemukan oleh warga setempat tewas gantung diri di sebuah rumah kosong di wilayah tersebut," kata Kepolsek Pondok Suguh Iptu Khairil Anwar Simatupang di Mukomuko, Minggu.

Ia mengatakan, Edi Supriadi ditemukan oleh Bahnan Rambe warga Desa Air Bikuk pada Sabtu (21/10) sekira pukul 05.30 WIB di rumah kosong di wilayah itu.

Khairil memastikan buruh perkebunan itu gantung diri berdasarkan pemeriksaan dokter puskesmas setempat. Warga Desa Air Bikuk itu tersebut tewas gantung diri dan tidak ditemukannya tanda-tanda bekas penganiayaan.

Selain itu, katanya, ditemukan beberapa ciri lain yang menguatkan fakta bahwa yang bersangkutan tewas gantung diri.

Terkait penyebab buruh ini bunuh diri, ia mengatakan, berdasarkan keterangan dari sejumlah warga setempat karena depresi akibat putus cinta dengan kekasihnya.

Camat Pondok Suguh Abdul Hadi berharap kejadian tersebut merupakan yang pertama dan terakhir khususnya di Kecamatan Pondok Suguh.

Menurutnya, ke depan orang tua di wilayah itu harus rutin mengajarkan agama kepada anaknya agar tidak mengambil jalan pintas dengan cara bunuh diri.***2***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017